\"Kalau yang lulus PPPK bisa terima gaji setara PNS. Kami yang tidak ikut tes PPPK akan diangkat PNS,\" ujarnya memberi semangat.
Hal ini dibantah Faizal. Dia melihat impian menjadi PNS masih jauh panggang daripada api. Harapan hanya tinggal harapan, \"Kita hanya bisa berdoa dan berikhtiar. Selanjutnya biar Tuhan yang menentukan,\" ucapnya.
Faizal menambahkan, opsi menjadi PPPK merupakan jebakan Batman buat honorer K2. Kalau pemerintah tidak senang lagi, kapan saja bisa diputus kontraknya.
Dia menduga ini sebagai jalan keluar pemerintah untuk menghapuskan honorer K2 melalui PPPK yang kontraknya kapan saja bisa diputus.
Joko Laksono, honorer K2 tenaga administrasi mengaku sudah pasrah dengan nasibnya. Mau PNS, alhamdulillah. Mau PPPK disyukuri, sebagai yang terbaik daripada status tidak jelas seperti sekarang.
\"Hidup kayak begini kan enggak enak. Gajian enggak jelas, punya tanggungan anak istri. Semoga Allah memberikan jalan terbaik di tahun 2020 ini. Honorer K2 yang lulus PPPK, enggak usah mikir mau diperpanjang tahun depan, yang penting tunjukan kinerja,\" paparnya.
Senada itu Sri Wahyuningsih, juga honorer K2 tenaga administrasi, mengajak rekan-rekannya mendoakan yang terbaik bagi PPPK yang lulus. Biar bagaimanapun mereka juga saudara kita. \"Kontrak satu tahun atau lebih, belum ada yang tahu kan,\" sergahnya.
Sementara Fadly, memilih tidak bergantung lagi pada harapan PNS maupun PPPK. Tenaga administrasi honorer K2 ini memutuskan untuk menekuni bisnis lainnya.
\"Saya enggak berhenti tetapi akan fokus ke usaha lainnya. Sekarang tinggal iseng-iseng berhadiah saja. Yang penting nama masih terdaftar, kalau diangkat jadi ASN alhamdulilah, tetapi saya enggak berharap terlalu banyak lagi,\" tandasnya. (esy/jpnn)
sumber: www.jpnn.com