Di rumahnya, nampak terpajang beberapa foto presiden pertama RI itu.
Dony juga mengaku memiliki banyak uang. Berdasarkan sertifikat \"Penguasa ALam Jagat Raya\", Dony mengklaim kekayaannya tidak terbatas.
Sertifikat itu dilengkapi dengan berbagai tempelan gambar. Mulai dari keris, simbol-simbol, seorang wanita berpakaian oriental hingga sebuah materai Rp6.000 yang ditandatangani olehnya.
Dalam sertifikat itu, dana yang dimiliki tertulis \"Dana hibah Allah SWT\" yang diamanahkan kepada Bung Karno. Besarnya dana tersebut ditulis dalam satuan \"mega lakse\". Angka yang tertera sebesar 32 dengan nol sebanyak 21 buah.
Dengan kekayaannya yang sebanyak itulah Dony Pedro mengklaim mampu melunasi utang-utang Indonesia serta menggaji orang-orang. Tiap oang ia gaji sebesar Rp3.000.000.000.000.
Uangnya yang tidak habis-habis itu tersimpan di Bank Swiss. Dana itu akan dipakai untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
\"Nanti akan dicairkan dan dibuka semua asetnya pada Maret 2020,\" ujar Juanda.
Dia mengatakan kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk tiga hal utama.
Pertama melunasi utang-utang luar negeri Indonesia, kedua membagikan kepada masyarakat Indonesia, dan ketiga untuk membeli alutsista (Alat Utama Sistem Senjata).
Pernyataan-pernyataan itu membuat heboh. Banyak masyarakat yang menganggapnya sedang membual, tetapi banyak juga yang tertarik masuk sebagai anggota Kerajaan King of The King.
Polisi telah menyita dokumen palsu yang seolah-olah meyakinkan orang bahwa harta di Swiss benar-benar ada.
Dokumen atau sertifikat itu tertulis cap \'Union Bank of Switzerland\'. Tulisan paling atas berbunyi \'Asset Induk Dunia C.01/505/103\'. Dalam dokumen tipu-tipu itu tercantum nilai aset yang fantastis yaitu Rp 4.500.000.000.000.000,00.
Lewat dokumen itulah kaki tangan King of The King melakukan penipuan. Dengan menunjukkan asset yang tercantum dalam sertifikat, anggota mempercayai kerajaan bentukan Dony itu. Sehingga bersedia menyetorkan daa sebagai kewajiban keanggotaan, yang dari setorannya itu djanjikan akan menerima gaji tiga miliar perorangnya.
Dony Pedro yang mengklaim sebagai presiden King of King, Presiden Bank UBS dan Presiden PBB, akhirnya diketahui tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.
Dony Pedro sesekali menyewa rumah kontrakan di sebelah tempat tinggalnya untuk dijadikan markas pusat berkumpulnya pengikut King of The King.