JAKARTA - Pengumuman empat nama calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendapat sorotan dari Presidium Forum Komunikasi Pemuda Kaltim untuk Kedaulatan (FKPK-K).
Mereka mempertanyakan kenapa tidak satu pun tokoh dan putra asal daerah itu daerah yang masuk dalam bursa.
Empat kandidat pilihan Jokowi itu adalah Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Dirut PT Wijaya Karya Tumiyono dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Koordinator Presidium FKPK-K, Bambang Prayitno mengatakan, penentuan Kepala Badan Otorita IKN harus dilakukan dengan cermat karena akan sangat menentukan keberhasilan transisi menuju terbentuknya pusat pemerintahan tersebut pada 2024 mendatang.
\"Kepala Badan Otorita IKN dan strukturnya hendaknya mengakomodasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kaltim. Hal ini sangat penting mengingat lokasi IKN berada di Provinsi Kaltim,\" kata Bambang saat ditemui di Media Center MPR/DPR/DPD RI, Jumat (6/3).
Menurut Bambang, pola hubungan antara Badan Otorita dengan provinsi Kaltim maupun pemerintah pusat harus dikelola oleh SDM berkualifikasi nasional secara kompetensi, integritas, kepemimpinan maupun manajerial.
\"Termasuk, memiliki jangkauan komunikasi yang baik dengan pusat dan daerah, serta mampu memahami sosial kultur masyarakat Kaltim atau tempat di mana IKN berada,\" ujar Bambang yang pernah menjadi staf ahli Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (2014-2019).
Sementara itu, aktivis kepemudaan Kaltim Viko Januardhy mengatakan dari empat nama yang diumumkan Presiden Jokowi, baik Ahok, Bambang Brodjonegoro, Tumiyono maupun Azwar Anas, secara eksplisit tidak satu pun putra Kaltim.
\"Hal ini secara tersirat bisa menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat, apakah SDM Kaltim tidak layak masuk dalam nominasi (bareng Ahok)? Bukankah lokasi IKN ada di Kaltim? Selayaknya (presiden) memperhatikan keterwakilan putra daerah sebagai kepala Badan Otorita,\" ucap Viko.
Mantan komisioner KPUD Provinsi Kaltim 2014-2019 ini lantas menyebut beberapa nama tokoh Kaltim yang secara kompetensi dan pengalaman tidak perlu diragukan lagi untuk dipertimbangkan masuk bursa calon kepala Badan Otorita IKN.
Mereka adalah Gubernur Kaltim Isran Noor, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang hingga Rektor Universitas Mulawarman Prof Masjaya.
Isran Noor berpengalaman dalam birokrasi pemerintahan mulai bupati hingga gubernur, secara kelembagaan punya hubungan baik dengan pemerintah pusat. pernah memimpin APKASI, dan sekarang wakil ketua APPSI.
Sementara itu, Dahlan Iskan sebagai tokoh nasional yang pernah tinggal di Kaltim punya pengalaman di nasional dan pernah menjadi Menteri BUMN.
\"Beliau seorang pemimpin, manajer yang penuh dengan inovasi dan tidak diragukan lagi kemampuannya. Berhasil mengelola perusahaan pers secara nasional,\" ucap Viko.