Kamis, 11 June 2020
Oleh: Azrul Ananda
Hank adalah seorang polisi di Los Angeles. Kulit putih. Hari itu dia sebenarnya sedang berduka. Rekan kerjanya barusan tewas tertembak saat mencoba menghentikan sebuah pembobolan gudang. Hari itu dia sempat diminta tidak bekerja, tapi dia memilih terus bekerja untuk melupakan kepedihan.
Hank sendirian di mobil patroli. Sambil menyimpan ambisi untuk mengungkap kasus penembakan rekannya tersebut.
Sementara itu, Earl adalah seorang pengangguran di Los Angeles. Kulit hitam. Dia punya cita-cita jadi polisi, tapi ditolak karena dianggap bermulut besar dan sulit mengikuti perintah atau bekerja sama.
Siang itu, Earl sedang membeli makanan. Berjalan ke arah mobilnya yang diparkir di pinggir jalan. Ketika sampai di samping mobil, Earl merasa sebal. Dia tidak bisa membuka pintu karena lupa mencabut kunci dari dalam mobil.
Beruntung jendelanya sedikit dibuka. Sesuatu yang normal di kota seperti Los Angeles. Apalagi di musim panas. Untuk membantu sirkulasi udara di dalam mobil.
Earl pun berupaya dengan segala cara untuk membuka pintu, dengan mengakali celah lubang jendela.
Mobil patroli yang dikemudikan Hank lewat. Sebagai polisi, tentu kelakuan Earl itu perlu dicurigai. Sekilas, dia seperti pencuri mobil. Hank pun turun dari mobil. Menyapa Earl.
\"Butuh bantuan?\" sapa Hank sang polisi.
Melihat seorang polisi kulit putih, Earl langsung nyeletuk: \"Kamu bertanya apakah saya butuh bantuan, atau apakah saya sedang mencuri mobil ini?\".
\"Oke, baik. Apakah kamu sedang berusaha mencuri mobil ini?\"
\"Apakah saya terlihat seperti sedang mencuri mobil ini?\"
\"Sedikit kelihatan seperti itu.\"
\"Kenapa? Karena saya kulit hitam?\"