Promosi Menyumbang

Rabu 27-01-2021,00:00 WIB

Wednesday, 27 Jan 2021

Oleh: Azrul Ananda

Duluuuu saya pernah menulis soal menyumbang. Sekarang mungkin waktunya diulang lagi. Apalagi sekarang sedang banyak bencana di Indonesia, dan saya melihat semakin banyak orang bikin program untuk sumbangan ini.

Sebelum saya menulis lebih lanjut, mohon disiapkan open mind-nya. Karena ada kemungkinan beberapa hal ini menyinggung perasaan. Apalagi kalau pemahaman dan sudut pandang kita berbeda. He he he...

Juga, beberapa hal ini duluuuu pernah saya singgung juga dalam tulisan Happy Wednesday ini. Entah nomor berapa, tahun berapa. Saya terus terang lupa. Tapi seperti film-film Disney, setelah sekian tahun banyak hal memang harus diulang kembali. He he he...

Dan karena contoh-contohnya baru, jadi ya anggap saja saya belum pernah menulisnya.

Oke. Menyumbang.

Beberapa hari lalu, saya melihat ada beberapa anak muda, sepertinya sudah SMA, berseragam Pramuka berdiri rapi dan sopan di sebuah perempatan ramai. Di sebuah kota dekat Surabaya.

Dengan sangat sopan, dan mengenakan masker demi menghormati protokol, mereka menyapa kendaraan-kendaraan yang berhenti di perempatan itu. Kebetulan, itu memang jalur ramai bagi orang Surabaya liburan ke luar kota.

Masing-masing memegang sebuah kotak kardus. Kotak donasi bagi yang ingin menyumbangkan uang, berapa pun, untuk kemudian disebarkan ke korban-korban bencana alam yang kini marak di Indonesia.

Sebuah tujuan yang mulia. Kita tidak boleh nyinyir dengan orang yang berniat mencari sumbangan untuk yang membutuhkan.

Yang saya pertanyakan adalah caranya. Di tulisan saya duluuuu, saya pernah mempertanyakan baik tidaknya meminta sumbangan dengan cara ini.

Waktu itu, yang saya pertanyakan adalah effort-nya. Kalau kita menyumbangkan uang, itu berarti kita sudah memberikan secara langsung. Pemberian kita akan bisa langsung bermanfaat. Kalau kita menyumbangkan waktu untuk berdiri di perempatan memegang kotak, meminta uang dari orang lain untuk kemudian disumbangkan kepada yang lain lagi, apakah itu effort yang baik?

Masak untuk mengumpulkan sumbangan kita harus berbuat seperti seperti itu di jalan?

Mohon maaf, saya ingat pengalaman waktu tinggal di negara maju. Di sana, kalau ada anak muda atau organisasi ingin mengumpulkan dana, yang dilakukan bukan sekadar berdiri di pinggir jalan minta uang.

Tags :
Kategori :

Terkait