JAKARTA-Jenazah terduga teroris yang melakukan penyerangan ke Markas Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) dibawa ke RS Polri Kramat Jati sekitar pukul 19.20 WIB. Pelaku itu memasuki Kompleks Mabes Polri sekitar pukul 16.30 WIB dan terlihat mengarahkan tembakan. Tetapi langsung dilumpuhkan aparat kepolisian.
Jenazah itu dibawa oleh mobil ambulance Dokkes Polri. Kini situasi di Kompleks Mabes Polri mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Pasukan Brimob bersenjata, mobil gegana hingga kendaraan taktis disiagakan di depan area Mabes Polri. Polri hingga kini belum memberikan keterangan secara resmi terkait penyerangan oleh pelaku terorisme tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi mata, yakni petugas parkir yang berada di kawasan Mabes Polri, Ari, mengungkapkan, diduga terduga teroris yang ditembak oleh aparat kepolisian berjenis kelamin perempuan. “Teroris yang cewe meninggal ditembak,” ujar Ari.
Ari menduga, kawanan teroris yang memasuki markas Korps Bhayangkara itu berjumlah dua orang. Satu terduga teroris lainnya berjenis kelamin laki-laki.
Ari mengakui, terdengar suara tembakan dari dalam Kompleks Mabes Polri. Dia pun kaget mendengar suara tembakan itu.
“Awalnya sekali kencang, saya dalam mobil langsung keluar. Ini orang iseng atau apa. Nggak mungkin ya kan orang di Bareskrim, nggak mungkin orang main petasan, ternyata bener tembakan,” pungkas Ari.
Sebelumnya, baku tembak di dalam Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan pada Rabu sore (30/3). Diduga baku tembak terjadi antara polisi dengan terduga teroris perempuan.
Dari video yang beredar terdengar suara baku tembak antara anggota polisi dengan seorang perempuan yang diduga teroris. Dari baku tembak itu seseorang perempuan yang berpakaian baju hitam tergeletak.
Orang tersebut diduga tewas tertembak saat peristiwa baku tembak dengan pihak kepolisian di Mabes Polri. (*)
Sumber: www.jawapos.com