Until Today

Rabu 21-04-2021,00:00 WIB

“Bagaimana?!” Tanya Mariana lagi memastikan.

 

“Iya, iya, Soheila mau, jadi apa syaratnya?!” Tanya Soheila kesal.

 

“Gitu dong!” Jawab Mariana, sambil mengusap kepalanya. Merapikan beberapa rambut yang lepas dari sanggulannya.

 

Dan kesabaran Soheila mulai diuji setelah menyanggupi beberapa syarat yang diajukan Mariana, yaitu Soheila harus membersihkan rumah layaknya rumah itu rumahnya sendiri dimulai detik dimana Soheila menyanggupi syarat yang Mariana ajukan dan tetap membiarkan Mariana tinggal. Soheila berpikir tidak masalah jika hanya membersihkan rumah karena dirinya juga membenci debu dan suasana yang berantakan, dan membiarkan Mariana tetap tinggal karena setelah dipikir – pikir rumah ini sedikit terpencil jadi dengan adanya Mariana, Soheila tidak perlu terlalu khawatir jika suatu hari nanti ia membutuhkan pertolongan.

 

Harapan memang tidak pernah selaras dengan kenyataan yang ada, Soheila hampir berteriak melihat isi rumah Mariana. Bagaimana tidak, ada debu di setiap jengkal rumah Mariana, bahkan ada beberapa sarang laba – laba di dinding – dinding rumah. Berjalan lebih dalam, daerah dapur juga tak berbeda di ruangan pertama yang Soheila yakini itu ruang tamu. Ada dua kamar, saat melihat kedalam kamar Mariana, Soheila tidak kalah terkejut bahwa kamar Mariana sangat bersih bahkan setitik debupun rasanya tidak ada dikamar Mariana. Saat Soheila bertanya pada Mariana, Soheila mendapat jawaban yang tak terduga dari Mariana.

 

“Bagaimana bisa kamar nenek sebersih ini dan bagian rumah lainnnya sangat kotor?!” Tanya Soheila, tidak habis pikir dengan kelakukan Mariana.

 

“Saya itu sudah terlalu tua buat ngebersihin rumah! Ngebersihin kamar saya saja kadang saya mau pingsan apalagi yang lain!” balas Mariana sinis.

 

Mendengarnya Soheila hanya bisa memijit pelipisnya pelan sambil menggelangkan kepala, sekarang rasanya ia tengah berurusan dengan nenek tua gila. Soheila menuju kamar satunya yang akan menjadi kamarnya nanti. Soheila mendapati kamar yang sangat berdebu dan mungkin ruangan yang paling parah kotornya di rumah Mariana. Kamar itu bernuansa hitam berpadu dengan sedikit warna abu dan navy serta beberapa ornament retro, sebuah konsep yang sangat bertabrakan namun terlihat elegan dan manly. Soheila yakin dulunya kamar ini kamar seorang pria, mungkinkah anak Mariana? dan lagi rasanya Soheila sangat familiar dengan nuansa kamar ini, tapi dimana Soheila pernah melihatnya. Penasaran, Soheila pun memutuskan untuk bertanya pada Mariana.

 

Tags :
Kategori :

Terkait