GAZA – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menyebut, konflik Israel vs Palestina terjadi karena selama ini tidak ada solusi adil bagi Palestina. Ia juga menyebut, itu makin kentara dalam beberapa tahun terakhir dimana proses perdamaian di Timur Tengah sudah melenceng.
Selain itu, resolusi Dewan Keamanan PBB juga tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. “Khususnya, hak Palestina untuk membangun sebagai negara merdeka yang dilanggar,” ujar Wang Yi dikutip dari kantor berita xinhua, Minggu (16/5/2021).
Untuk itu, pihaknya tegas mendesak penghentian kekerasan sekaligus genjatan senjata. “Dan Dewan Keamanan memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan penurunan lebih awal,” sambungnya.
China, sebagai Presiden DK PPB untuk Mei, telah mendorong diadakannya konsultasi darurat terkait konflik Palestina-Israel. “Sayangnya, dewan sejauh ini gagal mencapai kesepakatan, dengan Amerika Serikat berdiri di sisi berlawanan dari keadilan internasional,” kecamnya.
Pihaknya juga mendesak DK PBB mengajak Palestina-Israel duduk dalam satu meja untuk membicarakan solusi damai secepatnya.
“China akan terus mendukung dengan tegas alasan yang adil dari rakyat Palestina untuk memperjuangkan pemulihan hak-hak nasional mereka yang sah,”
“Mendukung solusi yang adil untuk masalah saat ini melalui dialog politik, dan mendukung PBB, Liga Negara-negara Arab, dan Organisasi Negara-negara. Kerjasama Islam dalam memainkan peran konstruktif dalam hal ini,” kata Wang.
Netanyahu Ngotot Lanjut
Seranga Israel di Jalur Gaza saat ini sudah memasuki hari ketujuh. Terbaru, serangan Minggu (16/5/2021) pagi, telah menewaskan setidaknya 26 warga Palestina,
Sedangkan puluhan warga lainnya dilaporkan luka-luka, ditambah dua bangunan tempat tinggal luluh lantak.
Lebih dari 170 warga Palestina, termasuk sedikitnya 41 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir.
Lebih dari 1.000 lainnya terluka. Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina.
Sementara Israel melaporkan 10 orang tewas, seorang tentara dan dua anak. Kendati demikian, Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa serangan di Jalur Gaza akan terus berlanjut selama diperlukan.
Netanyahu juga mengklaim bahwa menara, yang menampung kantor berbagai kelompok media. Termasuk Al Jazeera dan The Associated Press, yang digunakan oleh kelompok-kelompok Palestina, termasuk Hamas, sebelum dihancurkan oleh tentara Israel.
Netanyahu mengklaim bahwa Israel menunjukkan “perhatian khusus” untuk menghindari kematian warga sipil dalam serangan di Gaza.