JAKARTA – Pegiat media sosial ikut meramaikan komentar tentang demo ‘Jokowi End Game’ yang gagal. Rencananya, aksi itu digelar pada Sabtu (24/7/2021) di depan Istana Negara.
Banyak pihak menilai, aksi demo tersebut ditunggangi pihak-pihak tertentu. Selain itu, juga adanya dugaan upaya mobilisasi massa dengan tujuan membuat kerusuhan.
Dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya, Denny bercuit tentang partai politik yang pelit dan sombong. Kendati demikian, ia tak menyebut pasti parpol apa yang ia maksud.
“Partai itu dari dulu juga pelitnya minta ampun. Sombongnya aja yang selangit,” tulisnya, Minggu (25/7/2021), sebagaimana dikutip PojokSatu.id.
Denny lantas menyinggung tentang gelaran Pilpres 2019 lalu. Saat itu, kata Denny, ada seseorang yang berhasrat menjadi cawapres.
Inget waktu Pilpres kemarin? Ada yang pengen jadi Wapres,” ungkapnya. Denny juga mengungkap bahwa sosok tersebut diminta menyetor sejumlah uang namun tidak juga dilakukan. “Disuruh setor 1 triliun tapi ga setor-setor. Akhirnya kebalap ma kardus. Eh ngamuk-ngamuk,” sambung dia.
Kali ini, lanjut Denny, mengaitkan dengan demo ‘Jokowi End Game’. “Sekarang diminta biayai demo? Ampe lebaran kuda juga ga akan ditransfer. Janji mulu,” tutupnya dalam cuitan itu.
Logistik Demo Dibawa Kabur
Sementara, dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando bersyukur demo ‘Jokowi End Game’.
Melalui akun Twitter pribadinya, Ade Armando mengungkap bahwa massa yang hadir di lapangan ternyata sangat sedikit.
“Rencana aksi 24 Juli Gagal Total. Yang hadir di lapangan sedikit banget,” tulisnya sesaat lalu, Minggu (25/7/2021), sebagaimana dikutip PojokSatu.id.
Ade juga menyebut bahwa ada pihak yang ikut mendanai aksi tersebut.
Akan tetapi, dana aksi itu akhirnya dibawa lari oleh koordinator lapangan yang kabur lebih dulu.
“Koordinator lapangan kabur, bahkan dikabarkan bawa kabur dana aksi. Alhamdulillah,” sambungnya. (ruh/pojoksatu)
Sumber: www.pojoksatu.id