Peduli Covid-19, Berikan Paket Sembako kepada Warga Kurang Mampu
PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPPKM) oleh Pemerintah Pusat yang diikuti oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, secara langsung berdampak terhadap perekonomian masyarakat, salah satunya masyrakat kurang mampu, sehingga dilakukan Gotong Royong bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi (Wagub) Jambi, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK-IJK), Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) dan Bank Jambi, peduli Covid-19 dengan memberikan bantuan paket sembako kepada warga kurang mampu. Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos.,M.H dikonfirmasi sejumlah wartawan mengatakan, dalam pemagian sembako ini dilakukan ditiga titik yakni Tugu Juang Sipin, Kotabaru dan warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Rajawali.
Dari kiri Karo Humas, Kepala OJK Provinsi Jambi, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi, Gubernur, Wagub, Sekda dan Ketua FK-IJK Provinsi Jambi yang juga Dirut Bank Jambi
“Lokasi pertama kami bagikan sembako kepada warga yang berprofesi sol sepatu. Tentu orang-orang ini ikut terdampak dari pandemi Covid-19, dimana warga-warga mengurangi aktifitasnya diluar rumah, sehingga pemasukan bapak-bapak sol sepatu ini berkurang, apalagi dengan adanya PPKM, dan kami melihat ini perlu dibantu,” papar Gubernur kemarin (27/7).
Gubernur saat memberikan bantuan sembako kepada tukang sol sepatu dikawasan Tugu Juang sipin
Dikatakannya, BI, OJK, FK-IJK, BMPD dan Bank Jambi ikut berkomitmen untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, dengan berinisiatif mengeluarkan dana CSR untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, berupa pemberian paket sembako.
Wagub saat memberikan bantuan sembako kepada warga PKH di Kelurahan Rajawali
“Ada 500 paket sembako dan 5 ton beras kami bagikan ditiga titik tersebut. Mudah-mudahan hadirnya kami ditengah mereka, setidaknya dapat membantu kebutuhan hidup mereka, dan mereka pun tetap hidup sehat serta menggunakan masker dan menjaga jarak dalam bekerja,” terangnya.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution berharap dengan kondisi PPKM dan pandemi Covid-19 yangberdampak disektor informal seperti UMKM, dengan adanya pembatasan tersebut maka ikut mengganggu aktifitas sektor informal tersebut.
“Dan ikut berdampak kemasalah ekonomi, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kami merasa terpanggil untuk sedikit meringankan beban mereka, minimal dimasa PPKM sekarang ini, rekan-rekan yang terdampak tidak bisa secara aktif melakukan transaksi, kami mencoba member sedikit bantuan agar mereka foksu ke kesehatan mereka tapi juga kebutuhan sehari-hari terpenuhi,” harap Kepala Kantor BI Provinsi Jambi.