Aku melanjutkan bermain TikTok. Pikiran liarku muncul. Aku ingin bergoyang. Mumpung rumah sepi.
Aku melongok ke jendela. Bimo belum terlihat. Aku mengambil tripod di laci. HP kupasang di tripod.
Setelah itu aku mulai beraksi. Baru tiga menit aku mencoba beberapa goyangan, Bimo muncul.
Dia menganga. Aku kaget. Waktu seperti berhenti beberapa saat. Kami sama-sama diam.
“Eh, Bim,” aku tergagap.
Bimo geleng-geleng. Aku nyengir. Bimo menepuk jidat. Aku tersenyum garing.
“Lanjutin, deh. Aku keluar dulu. Ntar balik lagi kalau kamu udah kelar,”
Aku mencoba menahan Bimo, tetapi dia kukuh pergi.
“Aku kerja aja di coffee shop depan,”
Aku sadar diri. Aku tidak meneruskan bermain TikTok lagi. Aku mengambil HP, lalu mengejar Bimo.
Aku terus merayu Bimo. Sukses. Bimo tersenyum lagi. (*)
Sumber: www.fajar.co.id