BTS+Squid Game = Korea Dikte Dunia

Rabu 29-09-2021,00:00 WIB

Demi Tuhan, saya bukan penggemar K-Drama. Walau saya mengakui, saya menonton lengkap Strong Girl Bong Soon karena lucu sekali. Dan saya bukan tipe yang suka serial seperti Squid Game, karena saya paling tidak tahan melihat adegan kejam. Tapi, saya penyuka twist ending. Saya --lewat berbagai cara-- tahu jalan cerita dan akhir dari Squid Game, dan saya sangat suka ending-nya. Wow, betapa kompleksnya Squid Game dalam mengeksplorasi karakter manusia!

Squid Game, seperti Parasite (dan Strong Girl Bong Soon, he he he), memang mengajak kita berpikir tentang karakter manusia. Apa itu baik, apa itu buruk, dan segala abu-abunya. Bukan sekadar tontonan adu akting \"mendelik\" (melolokkan mata selama mungkin).

Pandemi juga menghentikan panggung-panggung konser dunia. Perang musik pindah ke dunia maya. Siapa paling banyak, siapa paling besar, sekarang tergantung viewer. Walau memang belum tentu paling kaya.

Minggirlah penyanyi-penyanyi Barat.

Kalau cowok, BTS belum ada lawannya. Kalau cewek, saat tulisan ini dibuat, juaranya. Eh, bukankah Lisa itu orang Thailand, bukan Korea? Ya, tapi dia harus lewat Korea untuk jadi nomor satu dunia. Sementara sebelumnya, artis-artis top banyak negara harus lewat jalur Amerika/Hollywood untuk go international. Termasuk dari Indonesia.

Ada ungkapan tentang sukses. Bunyinya: \"Success begets success.\" Segala kemenangan budaya Korea ini akan membuka jalan bagi artis-artis dan seniman-seniman Korea lain untuk melangkah maju, menghasilkan lebih banyak lagi sukses.

Apalagi mereka menguasai orang muda dunia, yang akan membantu mengamankan jalan itu minimal satu generasi ke depan. Atau mungkin sampai situasi memaksa terjadi shift atau pergeseran budaya lagi.

Kita? Kita masih punya peluang juara. Siapa tahu dunia tiba-tiba berubah total. Dan tontonan heboh-hebohan, pamer-pameran, dan hujat-hujatan content creator kita jadi nomor satu di YouTube dan Netflix.(Azrul Ananda)

Tags :
Kategori :

Terkait