JAMBI - Berbagai upaya telah ditempuh oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi dalam memperluas implementasi merchant QR Code Indonesia Standard (QRIS) di Provinsi Jambi. Salah satunya adalah melalui agenda kolaborasi yang dilakukan Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah serta Penyedia Jasa Pembayaran dalam rangka mendigitalisasi pasar dengan QRIS.
Untuk itu, Senin (24/1), Bank Indonesia melakukan Launching Pasar Kebun Handil SIAP QRIS, yang berarti sebagian pedagang di Pasar Kebun Handil (bengkel) telah melayani pembayaran secara digital menggunakan QRIS. Hal ini sebagai langkah perluasan implementasi QRIS ke Pasar Tradisional yang ditujukan untuk dapat membangun ekosistem digital dalam pasar yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kemanan dan kenyamanan seluruh pedagang pasar dalam bertransaksi.
Launching ini dilakukan bersama Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Suprapti, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustri Kota Jambi, Yon Heri, SP, ME, Area Head Bank Mandiri Jambi, Eko Setiawan Nugroho, District Manager PT. Fintek Karya Nusantara (Link Aja) Jambi, Amanda Fairuz, Camat Jelutung, Rini Yuliani, S.STP, MM dan Lurah Jelutung, Junaidi, SE. \"Kami ingin mensosialisasikan kepada pedagang dan masyarakat agar menggunakan QRIS, hal ini juga sebagai salah satu cara untuk mendigitalisasikan ekonomi di Provinsi Jambi, yang mana melalui acara ini masyarakat dapat paham akan penggunaan QRIS dan berbagai manfaatnya,\" ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Jazari Abdul Hamid.
Dijelaskannya, sejak peluncurannya hingga saat ini, perluasan Merchant QRIS telah berlangsung di seluruh Indonesia dengan jumlah yang meningkat dari 1,7 juta merchant di tahun 2019 menjadi 5,78 juta merchant di tahun 2020, dan saat ini telah menembus angka lebih dari 14,78 juta merchant. Untuk Provinsi Jambi, saat ini tercatat lebih dari 126.632 merchant telah terdaftar dan memasang QRIS yang tersebar di berbagai Kota atau Kabupaten di Provinsi Jambi.
Saat ini terdapat 68 PJP baik bank maupun nonbank yang sudah mendapat izin dari Bank Indonesia, beberapa diantaranya yang saat ini beroperasi di Provinsi Jambi. \"Pasar Kebun Handil adalah pasar QRIS yang pertama dan tentunya akan terus kami kembangkan kepada pasar lainnya, seperti pasar Auduri dan Angso Duo di mana melalui implementasi QRIS diharapkan digitalisasi ekonomi dapat terus meningkat serta membawa banyak dampak positif bagi Pemerintah, Institusi Keuangan, Pelaku Usaha, serta seluruh Masyarakat di Kota Jambi,\" kata Jazari.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustriam Kota Jambi, Yon Heri, SP, ME, mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang dengan kontinyu memfasilitasi dan mengedukasi agar masyarakat mau menggunakan pembayaran non tunai salah satunya dengan QRIS. Pembayaran menggunakan QRIS memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan, serta memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran apapun dan dimanapun. \"Terutama pada saat ini, masyarakat sudah terbiasa menggunakan pembayaran non tunai karena berada di masa pandemi. Banyak sekali manfaat dari pembayaran nontunai dengan QRIS, salah satunya adalah nominal transaksi yang dapat disesuaikan dengan tagihan pembelanjaan sehingga tidak perlu menerima uang kembalian yang mengharuskan memengang fisik uang tunai guna meminimalisir penyebaran Covid-19,\" kata Yon Heri, SP, ME.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Jambi terus mencoba untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah terhadap pasar baik dari segi kenyamanan, kebersihan dan lainnya hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang menjadi konsumen dapat lebih nyaman dalam melakukan transaksi jual beli di dalam pasar. \"Terimakasih kepada Bank Indonesia yang selalu mendukung dan memfasilitasi program pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kami berharap semoga ini bisa di terapkan di pasar-pasar lainnya khususnya dalam kota Jambi,\" pungkas Yon. (uci)