Penurunan Rasa Haus dengan Obat Kumur Mint Diruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi

Senin 31-01-2022,00:00 WIB
Oleh:

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian pre experiment dengan rancangan one group design pretest-posttest untuk mengetahui penurunan rasa haus dengan obat kumur mint di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2019. Penelitian ini telah dilakukan di ruang hemodialisa di RSUD Raden Mattaher Jambi pada tanggal 9 s/d 21 September 2019.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi sebanyak 124 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) for assessment of thirst intensity. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji wilcoxon.

HASIL

Penelitian ini telah dilakukan di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi dan hasil yang didapatkan bahwa obat kumur mint dapat menurunkan rasa haus pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.

PEMBAHASAN

Pengaruh Obat Kumur Rasa Mint Terhadap Penurunan Rasa Haus Di Ruang Hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2019.
Berdasarkan hasil penelitian dari analisis statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh bahwa terdapat pengaruh obat kumur rasa mint terhadap penurunan rasa haus di ruang hemodialisa RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2019 dengan nilai P-value = 0.000, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara rasa haus sebelum dan sesudah diberikan obat kumur rasa mint dengan nilai rata-rata sebelum diberikan perlakuan adalah 6 dan setelah diberikan perlakuan adalah 3. Terlihat nilai median perbedaan sebelum dan sesudah yaitu 3.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dan didapatkan hasil bahwa ada pengaruh berkumur dengan obat kumur rasa mint terhadap rasa haus pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di SMC RS Telogorejo Semarang dengan p value 0,001 (p value Penelitian lain mengatakan bahwa intervensi manajemen rasa haus dapat dilakukan berbagai cara, yaitu dengan menyikat gigi, menghisap es batu, berkumur dengan air biasa, berkumur dengan obat kumur, mengunyah permen karet atau permen mint dan menggunakan fuit frozen atau buah yang dibekukan. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh mengulum es batu, berkumur dengan air matang, dan berkumur dengan obat kumur rasa mint terhadap rasa haus pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa (8).

Berkumur dengan obat kumur rasa mint dapat berpengaruh terhadap rasa haus responden akibat dari sifat atau kandungan dari mint dan dari gerakan berkumur yang dapat meningkatkan sekresi saliva. Salah satu kandungan kimia dari mint adalah menthol yang mempunyai sensasi rasa dingin dan menyegarkan pada mulut (6).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya pada kelompok mengunyah permen karet rendah gula didapatkan nilai p value 0,006 (p value= 0,002) menyimpulkan bahwa ada pengaruh mengunyah permen karet dan mengulum es batu terhadap intensitas rasa haus pasien. Mengulum es batu lebih efektif dalam menurunkan intensitas rasa haus (9). Penelitian juga dilakukan oleh peneliti lain didapatkan hasil dari Intervensi yang diberikan pada klien adalah bilas mulut dengan obat kumur untuk menurunkan rasa haus pada klien, pertemuan pertama sampai hari ketiga hasil dari observsi membrane mukosa mulut terjadi perubahan membrane mukosa dari kering hingga lembab (10).

Sensasi dingin dari daun mint akan memberikan rasa nyaman serta membuat nafas menjadi lebih segar. Kandungan antiseptik daun mint merupakan anti bakteri yang alami sehingga daun mint dijadikan bahan obat kumur (5).

Gerakan berkumur dapat meningkatkan rangsangan sekresi saliva terutama pada kelenjar parotis karena pada saat berkumur mengakibatkan bekerjanya otot-otot pengunyahan. Gerakan berkumur dapat menyebabkan reflek liur sederhana yang terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan di dalam rongga mulut berespon terhadap keberadaan obat kumur rasa mint, kemudian impuls serat-serat aferen yang membawa informasi ke pusat liur (saliva) yang terletak di medula batang otak, seperti samua pusat otak yang mengontrol aktivitas pencernaan. Pusat liur selanjutnya mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi saliva sehingga rasa haus akan berkurang (11).

Gerakan mulut saat berkumur membuat kontraksi pada otot-otot daerah bibir, lidah, dan pipi. Kontraksi ini yang bisa merangsang kelenjar saliva di mulut untuk memproduksi saliva. Peningkatan produksi saliva di mulut menyebabkan hilangnya rasa haus dan mulut kering karena sinyal yang diterima oleh hipotalamus dari osmoreseptor bahwa kebutuhan cairan terpenuhi (12).
Berkumur dengan obat kumur dapat menurunkan rasa haus dan perasaan kering di mulut karena obat kumur meninggalkan rasa dingin yang tahan lama dan membuat mulut menjadi lebih segar. Selain itu berkumur dengan obat kumur dapat menyebabkan reseptor tekan dan kemoreseptor di dalam rongga mulut yang akan berespon terhadap keberadaan obat kumur, kemudian informasi akan dibawa oleh impuls serat – serat aferen ke pusat saliva (liur) yang terletak di medulla batang otak, selanjutnya impuls saraf otonom ekstrinsik akan mengirim informasi tersebut ke kelenjar parotis (kelenjar saliva/liur) untuk meningkatkan sekresi saliva. Kandungan kimia yang terdapat pada mint yaitu menthol dapat menimbulkan sensasi rasa dingin dan menyegarkan di dalam mulut. Fungsi lain obat kumur adalah untuk mengurangi bau mulut dan membersihkan mulut dari organisme penyebab pencetus kelainan atau penyakit di dalam mulut (13).

Tags :
Kategori :

Terkait