\"Agak jauh. Tapi suaranya menggelegar bulat. Agak ngebass. Pertanda yang meledak cukup besar,\" katanya. Ini pukul 17.30 WIB kemarin sore.
Sejak pagi suara seperti itu terdengar beberapa kali. \"Lebih lima kali,\" katanya. Ada yang terasa agak dekat, ada juga yang terasa sangat jauh.
\"Dibanding Kamis kemarin ledakan hari ini tambah banyak atau berkurang?\" tanya saya.
\"Hari ini lebih banyak. Bunyi sirine juga lebih banyak,\" katanya. Seperti juga ledakan, bunyi sirine itu ada yang di kejauhan ada juga di posisi yang lebih dekat.
Rupanya beginilah perang modern. Sasarannya terarah. Jatuhnya bom juga sudah diatur. Dikendalikan oleh komputer. Jarak jauh. Kian tepat sasaran.
\"Serangan hari pertama, Kamis, sukses mencapai semua sasaran,\" ujar juru bicara pemerintah pusat Rusia.
\"Kita berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rusia dan 14 helikopternya,\" ujar juru bicara Ukraina.
Kita sulit memercayai keduanya. Sudah menjadi bagian dari doktrin perang: harus memublikasikan kisah sukses –untuk mengangkat moral prajurit di medan perang. Kalau perlu dilebih-lebihkan. Atau diada-adakan.
Menurut Menhan Rusia, di hari pertama itu sebanyak 74 fasilitas militer berhasil dihancurkan. Di seluruh Ukraina. Ditambah 11 pangkalan angkatan udaranya. Jumlah serangan yang dilancarkan, sehari itu, 203 kali.
Sedang menurut Presiden Ukraina, 137 orang Ukraina tewas di hari pertama –termasuk penduduk sipil. Itu terjadi karena pesawat tempur Rusia berhasil ditembak, lalu jatuh ke perkampungan penduduk. Tidak dijelaskan apakah pesawat itu berawak atau tidak.
Sehari kemarin keadaan Kiev juga lebih sepi. Kendaraan umum tidak ada yang beroperasi. Jalan-jalan sepi. Kiev sudah semakin terkepung. Pasukan Rusia merangsek dari tiga arah: Timur (Donbas), selatan (Krimea), dan utara (Belarusia). Yang dari arah utara tinggal sekitar 30 Km lagi. Bahkan kawasan nuklir Chernobyl sudah dikuasai Rusia. Tentu Rusia hafal banget jalur-jalur di kawasan itu –karena bekas wilayahnya.
Tujuan akhir Rusia adalah memaksa pemerintahan berganti. Presiden Ukraina yang sekarang, dianggap hanya boneka Amerika Serikat.
Itu tecermin dari pidato Vladimir Putin saat memproklamasikan perang Rabu lalu. Pidato itu ditujukan ke rakyat Rusia, ke negara-negara anggota NATO, ke tentara Ukraina, dan ke Amerika Serikat.