KIEV- Amerika Serikat (AS) menuding Rusia mengerahkan 150 ribu tentara ke Ukraina. Sementara AS sudah mengerahkan sebanyak 12 ribu tentara ke beberapa lokasi di Eropa di sayap timur NATO.
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat memperkirakan pasukan Rusia yang dikirim ke perbatasan sekitar 150 ribu tentara.
Sejak hari pertama menginvasi, Rusia terus menggempur Ukraina. Namun AS mengatakan Rusia tak banyak membuat pergerakan yang signifikan.
“(Rusia) benar-benar belum membuat kemajuan yang berarti dalam beberapa hari terakhir,” ucap Juru Bicara Menteri Pertahanan AS, John Kirby, dikutip AFP, Selasa (3/8).
Hal tersebut karena perlawanan yang sengit dan gigih dari Ukraina sehingga Rusia tampak kewalahan.
“Kami percaya mereka mengalami masalah moral, mengalami masalah pasokan, masalah bahan bakar, mengalami masalah makanan,” imbuh dia
“(Rusia) mengerahkan hampir semua kekuatan tempur massal yang sudah dikerahkan di Ukraina,” katanya lagi.
Meski demikian, Pentagon memperingatkan serangan Rusia terhadap warga sipil meningkat. Selain itu, mereka menuding Moskow merekrut warga asing untuk membantu perang, terutama dari Suriah.
“Intinya adalah, lebih banyak warga sipil terbunuh dan terluka,” tutur Kirby.
“Dan Putin masih punya pilihan di sini: Tidak untuk meningkatkan (serangan) tetapi untuk menemukan jalur diplomatik ke depan dan mengakhiri invasi,” kata Kirby.
Sementara itu, Amerika Serikat juga mengerahkan pasukan tambahan ke sejumlah lokasi di Eropa, khususnya sayap timur Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Personel tambahan ini ditempatkan untuk merespons keamanan lingkungan yang saat ini disebabkan invasi Rusia ke Ukraina. Dan, tentu saja untuk membantu memperkuat dan meningkatkan kemampuan pencegahan dan pertahanan aliansi NATO,” kata Kirby lagi.