Pertamina EP Jambi Hormati Aspirasi Warga, Tegaskan Aset yang Diklaim Masuk BMN

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID — PT Pertamina EP Field Jambi (PEP Jambi) menegaskan komitmennya menjaga transparansi dan koordinasi terkait pengelolaan aset negara, menyusul aksi demonstrasi kelompok Forum Hapus Zona Merah yang menyoroti status 5.506 Sertifikat Hak Milik (SHM) warga Kenali Asam.

BACA JUGA:Pimpin Upacara Hari Guru Nasional, Maulana : Tidak Ada Indonesia Kuat Tanpa Guru Hebat

Aksi demo digelar di dua titik, yakni kantor PEP Jambi dan kantor Wali Kota Jambi, Senin (24/11). Massa meminta kejelasan atas status lahan yang selama ini diklaim sebagai bagian dari kawasan operasi Pertamina.

BACA JUGA:SDN 01 Sengeti Dibobol Maling, Dua Pelaku Berhasil Diringkus Polisi

Field Manager Pertamina EP Jambi, Kurniawan Triyo Widodo, menegaskan bahwa pihaknya menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat selama dilakukan secara damai.

"Kami menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Pertamina EP Jambi akan terus berkoordinasi dengan pemerintah, khususnya DJKN, agar pengelolaan aset negara berjalan sesuai aturan. Kami berharap proses penyampaian aspirasi tetap kondusif dan mengedepankan dialog,” ujarnya.

Pertamina EP Jambi adalah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di bawah koordinasi pemerintah dalam sektor hulu migas. Aset tanah, bangunan, dan fasilitas operasi yang digunakan merupakan Barang Milik Negara (BMN), yang pengelolaannya berada di bawah Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

Karena itu, lanjut Kurniawan, Pertamina EP Jambi hanya menggunakan aset tersebut berdasarkan izin resmi negara, bukan sebagai pemilik.

Dalam operasionalnya, Pertamina EP Jambi bersinergi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk memastikan setiap aset digunakan sesuai ketentuan. Hubungan baik dengan masyarakat sekitar wilayah kerja, kata Kurniawan, menjadi prioritas.

Pertamina EP Jambi berharap semua pihak dapat menjaga situasi tetap aman dan kondusif, serta mendukung kelancaran operasi migas demi kebutuhan energi nasional. (hfz)

 

Sumber: