>

Akibat Pendangkalan Alur, Pertashop Bengkulu Klaim Rugi Rp 1,8 Miliar

Akibat Pendangkalan Alur, Pertashop Bengkulu Klaim Rugi Rp 1,8 Miliar

Masyarakat di salah satu wilayah di Kabupaten Bengkulu Utara kesulitan mendapatkan BBM akibat sudah satu minggu Pertashop setempat tidak beroperasi karena belum mendapatkan distribusi. (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)--

BENGKULU, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia mengklaim unit-unit usaha Pertamina Shop --distributor produk Pertamina berskala kecil-- setempat mengalami kerugian total sekitar Rp1,8 miliar.

"Kerugian itu akibat situasi darurat, yakni  pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Jika ditotal 140 Pertashop yang aktif, kerugian mencapai Rp1,8 miliar, ini memang akibat dari pendangkalan alur," kata Ketua Umum DPP HPMPI Steven lewat pesan elektronik diterima di Bengkulu, Minggu dikutip Antara.

Pertamina Shop atau lebih dikenal dengan Pertashop merupakan distributor produk Pertamina berskala kecil. 

BACA JUGA:Warga Kota Padang Full Senyum, Harga BBM Turun 750, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite di SPBU 13 April 2025

Pertashop (Pertamina Shop) adalah agen distribusi kecil di bawah pengawasan PT. Pertamina yang melayani konsumen pada tingkat desa atau daerah di luar jangkauan daerah SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum).

Menurut dia bahwa kondisi terparah sejak usai Lebaran Idul Fitri 2025 atau sekitar 10 hari terakhir. Pertashop tidak mendapatkan suplai seperti biasanya, karena pasokan BBM terbatas.

BACA JUGA:KUR BRI April 2025 Paling Mudah, Pinjaman 80 Juta, Angsuran Rp 1,7 Jutaan, Berikut Cara Ajukan KUR BRI

"Kami sudah mengalami kekosongan sejak lebaran, parah sekali,  per Pertashop      mengalami keterlambatan pengiriman lima hingga hari. Kondisi tidak sama dengan SPBU, SPBU tetap dapat suplai," kata dia.

Keberadaan BBM selama alur Pelabuhan Pulau Baai belum bisa dilewati kapal pengangkut BBM Pertamina, yakni dari beberapa lokasi, termasuk Teluk Kabung, Lubuk Linggau, dan Terminal BBM Panjang, pasokan didistribusikan menggunakan transportasi darat.

BACA JUGA:UMKM Full Senyum, BNI Salurkan KUR ke Sektor Pangan Rp14,3 Triliun

Akibatnya, ujar dia tidak semua stasiun pengisian Pertashop yang bisa dipenuhi dari upaya pendistribusian menggunakan mobil tangki dari provinsi tetangga tersebut.

"Kami beli tunai, tapi menunggu diantar BBM lima hingga tujuh  hari kemudian," ujarnya.

Pengadaan BBM  per hari tidak menentu berapa kiloliter yang akan didapat,  bahkan ada yang sudah sampai lima hingga tujuh hari Pertashop tutup.

"Karena armada (Pertamina) terbatas dan depot di suplai dari Lubuklinggau (Sumatera Selatan), jarak tempuh sangat jauh, awak mobil tangki tentu perlu istirahat begitu tiba di Bengkulu ini menyebabkan keterlambatan dan keterbatasan jumlah distribusi," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: