>

PNM Berikan Akses Permodalan Bagi Masyarakat, Fokus Genjot Pendampingan Kepada Nasabah Aktif

PNM Berikan Akses Permodalan Bagi Masyarakat, Fokus Genjot Pendampingan Kepada Nasabah Aktif

PNM Berikan Akses Permodalan Bagi Masyarakat, Fokus Genjot Pendampingan Kepada Nasabah Aktif-Foto: ANTARA-

MALANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID -PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan nasabah aktif program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) se-Malang Raya bisa mencapai 260 ribu hingga 270 ribu orang pada 2025.

Direktur Operasional PT PNM Sunar Basuki di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, menyebut sampai saat ini di wilayah Malang Raya terdapat 231 ribu orang sebagai nasabah aktif program Mekaar.

"Kami berusaha menambah nasabah. Saat ini di Malang Raya ada 231 ribu orang, dari jumlah itu ditargetkan bisa menjadi 260 ribu sampai 270 ribu nasabah," kata Sunar, dikutip dari antara

BACA JUGA:Tabel KUR BRI April 2025, Pinjaman Rp 75 Juta, Angsuran Hanya Rp 1 Jutaan Per Bulan

Dia merasa optimistis target di Malang Raya bisa tercapai, lantaran di wilayah setempat masih menyimpan potensi untuk terus digali.

"Karena (wilayahnya) potensial, dalam artian masih ada yang belum dibiayai Mekaar sehingga masih ada ruang diberikan target lebih," ujarnya.

Target tersebut juga untuk merealisasikan penambahan jumlah nasabah aktif Mekaar secara nasional yang dicanangkan mencapai 16 juta orang dari sebelumnya sejumlah 15,5 juta orang.

BACA JUGA:Warga Jabar Full Senyum, Harga BBM Turun Rp 700, Ini Harga Pertamax-Pertalite di SPBU 12 April 2025

Sembari berupaya memberikan akses permodalan bagi masyarakat di Malang Raya, PNM juga fokus menggenjot pendampingan kepada 231 ribu nasabah aktif.

Pola yang dilakukan, yakni dengan menindaklanjuti keinginan para nasabah, salah satunya adalah memasifkan peningkatan kapasitas dalam hal memanfaatkan sistem pasar daring.

BACA JUGA:Instagram Ridwan Kamil Diretas, Unggah Status Begini

"Sekarang ini trennya penjualan online, itu yang kami bantu. Kami mengajarkan pembukuan sederhana, memisahkan antara rumah tangga dan usaha sampai proses mendapatkan sertifikasi halal. Intinya itu yang kami coba berikan ke nasabah, supaya berkembang," ucap dia.

Lebih lanjut, Sunar menyatakan aspek lain yang diperhatikan, yakni pendampingan terhadap para nasabah untuk memenuhi kelegalan produk, seperti nomor induk berusaha (NIB) serta izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Rata-rata usaha mikro biasanya adalah yang mudah, yakni berdagang. Kebanyakan 70 persen pedagang, salah satunya kuliner," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: