>

Melek Digitalisasi, Sambal Tempoyak Maugi Tembus Pasar Internasional

Melek Digitalisasi, Sambal Tempoyak Maugi Tembus Pasar Internasional

MELEK DIGITAL Dengan memanfaatkan pembayaran digital milik BRI baik itu QRIS dan BRImo, konsumen bisa lebih mudah untuk membeli Sambal Tempoyak Maugi -Foto: Istimewa-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Perkembangan digitalisasi membuka kesempatan yang besar bagi masyarakat khususnya UMKM untuk bisa memperkenalkan produknya lebih luas. Bukan saja dengan mempromosikan produk produk andalan pada platform yang ada, UMKM juga harus terbuka dengan pembayaran digital sehingga konsumen bisa lebih mudah melakukan transaksi pembayaran.

Hal ini telah dijalankan Pendrawati owner Sambal Tempoyak Maugi dengan memanfaatkan pembayaran digital milik BRI baik itu QRIS dan BRImo. Diakuinya proses pembayaran digital sangat mempermudah transaksi dirinya dan konsumen, selain tidak perlu menyiapkan uang kembalian, konsumen juga bisa melakukan pembayaran dimanapun dan kapanpun. “Kita ingin mempermudah konsumen yang ingin menikmati produk Sambal Tempoyak Maugi, ada beberapa konsumen yang datang langsung ke outlet kita di kawasan Mayang biasanya menggunakan QRIS sedangkan untuk konsumen di luar kota bahkan luar negeri menggunakan BRImo,” kata Pendrawati.

BACA JUGA:Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Jaringan dengan AI untuk Hadapi Lonjakan Konektivitas di Ramadan dan Lebaran

Dijelaskan, Pendrawati hubungannya dengan BRI bukan saja karena menggunakan pembayaran digital yaitu QRIS dan BRImo tetapi BRI juga mengambil bagian penting dalam peningkatan jumlah produksinya dengan KUR BRI.

Saat itu, awal mula mengajukan pada tahun 2019 untuk pengembangan ekspor ke Arab Saudi tetapi karena pandemi pengembangan produk itu terpaksa terhentikan. Tetapi pada tahun yang sama, Pendrawati mengikuti ajang seleksi yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan untuk produk ekspor. Dalam ajang seleksi ini produk Sambal Tempoyak Maugi masuk dalam lima besar dan memiliki kesempatan untuk ikut dalam Pameran Trade Expo Indonesia yang diikuti pelaku usaha dari 120 negara. “Dari pameran itu Sambal Tempoyak Maugi dikenal pengunjung luar negeri dimana mereka mengkonsumsinya dengan mengoleskan sambal ke roti sebagai pengganti selai. Bahkan saya pernah mengirimkan produk ke Afrika, Amerika, Thailand, Malaysia, Singapura, China dan ke Korea,” sebut Pendrawati.

BACA JUGA:Polisi Jaga Rumah Warga Saat Mudik Lebaran

Sambal Tempoyak Maugi beralamatkan di RT 36 Kelurahan Mayang Mangurai, Kota Jambi. Produk yang disediakan tersedia dalam tiga kemasan, yaitu mulai dari kemasan yang kecil, sedang, dan besar dengan variasi rasa yaitu cengek, krispi ikan, pempek frozen. Dengan harga mulai dari Rp20 ribu hingga Rp50 ribu.

Tahun 2015 merupakan awal memulai usaha ini, dengan produk pertama keripik ikan seluang. Dilanjutkan dengan produk keripik pisang, kue kering dan lainnya. Namun saat mengikuti salah satu bazar waktu itu, dirinya mencoba memproduksi produk khas Jambi yaitu sambal tempoyak yang saat itu belum banyak yang menjualnya.

BACA JUGA:Mudik Nyaman, Polres Sarolangun Siapkan Kantong Penitipan Kendaraan

Butuh waktu cukup lama lebih dari 2 tahun tepatnya tahun 2017, dirinya baru menemukan resep yang tepat. “Saat itu melihat produk lempok di acara bazar. Saya pikir karena lempok dan sambal tempoyak terbuat dari bahan dasar yang sama yaitu durian. Dari situlah muncul ide, bagaimana sambal tempoyak bisa dijadikan lebih tahan lama sama dengan lempok,” jelas Pendrawati.

Bahkan dengan berbagai percobaan, Pendrawati bisa menjamin produknya bisa bertahan hingga tujuh bulan bisa disimpan dengan baik. (uci)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: