>

Wamenekraf Dukung Pengembangan Belajar Lewat Game

Wamenekraf Dukung Pengembangan Belajar Lewat Game

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar memberi paparan strategis untuk inovasi yang dikembangkan IOTA dengan Nyalanesia melalui platform Nyala Games, Gedung Menara Merdeka, Jakarta, Selasa (18/3/2025). ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif/aa.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar mendorong agar para siswa di Indonesia memiliki pengalaman belajar berbasis digital yang komprehensif.

Pembahasan itu dilakukan saat Wamenekraf Irene didampingi Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf Muhammad Neil El Himam menerima kunjungan dari IOTA Kreatif Media di Menara Merdeka, Jakarta.

BACA JUGA:Dukung Kesehatan Masyarakat, FIFGROUP Resmikan Kampung Sehat Kedua di Jakarta Selatan

Salah satu yang dibahas yaitu inovasi yang dikembangkan IOTA dengan Nyalanesia melalui platform Nyala Games sebagai wadah pembelajaran berbasis digital yang terintergrasi dengan Gerakan Literasi Sekolah dan Kurikulum Merdeka.

"Kolaborasi antar pelaku industri sangat diperlukan untuk memperkaya pengalaman belajar berbasis digital. Selain itu, perlu dipikirkan pengembangan ke sektor lain, tidak hanya terbatas pada gim edukasi, agar dapat menjangkau lebih banyak pihak," ujar Wamenekraf Irene dalam keterangan pers yang diterima, Selasa, dikutip dari antara

BACA JUGA:Menteri P2MI Targetkan 3 Hari Pemeriksaan 554 PMI Ilegal dari Myanmar

Game-based learning Nyala Games ini disebut menargetkan 300 ribu siswa di Indonesia sebagai pengguna. Eka Chandra selaku Advisor IOTA Kreatif Media menjelaskan bahwa Nyala Games bukan sekadar permainan tetapi dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan sekolah, guru, serta siswa.

IOTA Kreatif Media yang berdiri sejak 2014 ini berfokus pada pengembangan produk yang berbasis kekayaan intelektual/intellectual property (IP) seperti game, komik, animasi, ilustrasi, maskot, hingga konsep kreatif lainnya.

Hal ini sejalan dengan upaya Kemenekraf yang menargetkan pembukaan lapangan kerja dengan merangkul anak-anak muda yang kreatif serta diharapkan memiliki daya saing di pasar global.

BACA JUGA:Pastikan Pelayanan Kesehatan Berjalan Baik, Wabup Gerry Tinjau Puskesmas

"Nyala Games memungkinkan guru membuat soal sendiri serta mengadakan kompetisi antarsekolah. Saat ini, kami telah berkomunikasi dengan beberapa dinas pendidikan daerah untuk implementasinya. Platform ini berbasis mobile dan berlangganan bulanan, yang pembayarannya dapat menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)," ucap Eka.

Selain berbasis digital, fitur luring/offline juga dikembangkan. Sebab, kata Eka, sekolah-sekolah di daerah belum seluruhnya memiliki akses internet yang stabil.

"Tujuan kami bukan menggantikan peran guru, melainkan membantu menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik. Guru yang mampu menyusun soal dengan baik juga akan mendapatkan kompensasi. Pengembangan game ini telah dimulai sejak November, dan kami berharap Kemenekraf dapat menjadi mitra strategis dalam membangun kolaborasi lintas sektor," imbuh Eka.

BACA JUGA:BPBD Dirikan Sejumlah Posko Pengungsian, Puluhan Desa di Muaro Jambi Terdampak Banjir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: