>

Waspada, ini Ragam Modus Penipuan Mengatasnamakan Taspen

Waspada, ini Ragam Modus Penipuan Mengatasnamakan Taspen

Waspada, ini Ragam Modus Penipuan Mengatasnamakan Taspen-Foto: Istimewa-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) mengingatkan seluruh peserta untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan TASPEN atau Pejabat serta karyawan TASPEN. Beragam modus penipuan mengatasnamakan TASPEN antara lain: Pertama, Phishing atau penipuan melalui email SMS atau WhatsApp dengan tautan berbahaya untuk mencuri data pribadi. Kedua, spoofing atau pengiriman pesan palsu yang mengatasnamakan TASPEN untuk menawarkan bonus, kenaikan gaji, maupun deviden. Ketiga, penipuan pejabat atau karyawan. Biasanya oknum mengaku sebagai pegawai TASPEN untuk meminta data rahasia atau mengarahkan ke tautan mencurigakan. Keempat, penipuan rekrutmen meminta biaya pendaftaran. Padahal rekrutmen resmi TASPEN selalu gratis. 

Selain itu, peserta dihimbau untuk berhati-hati terhadap permintaan data pribadi seperti nama, alamat, Nomor Induk Pegawai dari pihak yang mengatasnamakan TASPEN, Karena TASPEN tidak pernah meminta data pribadi melalui telepon. Maka peserta TASPEN jangan mudah percaya jika ada permintaan data yang mengatasnamakan pihak resmi, terutama jika tidak ada pemberitahuan resmi atau surat tugas.

Untuk memastikan keakuratan informasi yang peserta terima, pastikan hanya mengacu pada kanal resmi TASPEN, Segala informasi mengenai TASPEN akan selalu disampaikan melalui :

1. Website resmi TASPEN: www.taspen.co.id

2. Call Center TASPEN: 1500919

3. Email resmi: [email protected]

4. Email keluhan: [email protected]

5. Media sosial resmi TASPEN: @taspen

6. Customer care: Taspen Care

TASPEN menegaskan bahwa tidak akan meminta data pribadi peserta, nomor rekening, alamat, dan TASPEN tidak pernah meminta pembayaran dalam bentuk apapun untuk memperoleh manfaat atau bantuan. Sementara itu Branch Manager PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Jambi, Catur Herjanwinardi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menyebarkan informasi palsu dengan mengatasnamakan TASPEN. “Kami sangat mengharapkan masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap berbagai informasi yang diterima melalui email, SMS, WhatsApp, atau saluran komunikasi lainnya yang mengklaim berasal dari TASPEN. Kami menegaskan bahwa TASPEN tidak pernah meminta informasi pribadi atau pembayaran dalam bentuk apapun melalui saluran-saluran tersebut,”.

Catur menegaskan, apabila peserta menerima surat, email, SMS, WhatsApp atau pesan mencurigakan yang mengatasnamakan TASPEN, pihaknya menghimbau agar mengabaikan pesan tersebut, tidak memberikan data pribadi, atau tidak melakukan transaksi pembayaran apapun. Setiap dugaan penipuan yang mengatasnamakan TASPEN dapat dilaporkan melalui email [email protected] atau call center TASPEN di 1500919. Guna memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh peserta, TASPEN terus memperkuat pengawasan serta melaksanakan berbagai langkah pencegahan terhadap tindakan penipuan, TASPEN berkomitmen untuk menjaga transparansi dan memastikan bahwa setiap informasi yang diterima peserta berasal dari saluran resmi dan terverifikasi. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, TASPEN telah mengimplementasikan Sertifikasi SNI ISO/IEC 27001:2013, sebuah standar internasional yang mengatur Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dengan ruang lingkup Perlindungan Data Peserta pada Proses Inti perusahaan pada aplikasi Taspen Online Service, Taspen Mobile, Taspen Otentikasi, Simgaji, dan TDES. 

Melalui langkah-langkah ini, TASPEN berusaha untuk melindungi hak-hak peserta dan mencegah kerugian akibat penipuan, TASPEN juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memverifikasi setiap informasi yang diterima agar tidak terjebak dalam penipuan. Dan TASPEN berkomitmen untuk selalu melindungi data pribadi peserta dan memastikan bahwa semua informasi yang disampaikan hanya melalui saluran resmi yang terverifikasi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: