Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
![Industri Jasa Keuangan Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah](https://jambiekspres.disway.id/upload/7029c7be376f7f20410b5939a6db48ea.jpg)
Ilustrasi Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). -(Antara/ Ist)-
Pada sektor IKNB, kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Desember 2024 menunjukkan perkembangan yang positif dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 30,83 persen (yoy). Sejak berdiri pada tahun 2019 s.d. Desember 2024, LKMS telah menyalurkan dana sebesar Rp2,88 miliar kepada 1.528 nasabah dengan NPF sebesar 1,74 persen.
Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Jambi November 2024 dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp8,93 triliun atau menurun 1,15 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing (NPF) di angka 3,97 persen. Terdapat peningkatan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 1.262.476 kontrak atau meningkat 38,98 persen (yoy).
Sementara itu, industri modal ventura posisi bulan November 2024 menunjukan total pembiayaan menjadi sebesar Rp111,09 miliar, meningkat 10,14 persen (yoy) dan rasio NPF sebesar 2,58 persen, turun sebesar 1,43 persen (yoy).
Dari sisi perusahaan pergadaian, posisi bulan Desember 2024 menunjukkan adanya pertumbuhan aset sebesar 0,81 persen (qtq) menjadi sebesar 2,24 miliar. Dari sisi pinjaman yang diberikan menurun sebesar 2,65 persen (qtq) menjadi sebesar 0,92 miliar.
Pada November 2024, sektor dana pensiun menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 5,09 persen (yoy) menjadi Rp230,44 miliar dan total investasi meningkat 7,74 persen (yoy) menjadi Rp224,57 miliar.
Selanjutnya, pada Fintech Peer to Peer Lending pada November 2024 menunjukan pertumbuhan positif pada akumulasi pembiayaan yang tumbuh sebesar 55,21 persen (yoy) menjadi 6.857 miliar dan jumlah rekening penerima aktif mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 41,46 persen (yoy) dan diikuti dengan outstanding pembiayaan mengalami pertumbuhan 44,15 persen (yoy) menjadi 780,36 miliar.
Perkembangan Sektor Pasar Modal
Di bidang Pasar Modal, jumlah investor dari Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan. Jumlah investor tercatat sebanyak 134.848 Single Investor Identification (SID), meningkat 15,03 persen (yoy). Selanjutnya, jumlah transaksi saham tercatat sebesar Rp2,1 triliun atau meningkat sebesar 72,67 persen (yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi pada bulan Desember 2024 tercatat sebesar Rp91,72 miliar atau meningkat 85,98 persen (yoy).
Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan stakeholders untuk memberikan edukasi untuk mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari Pasar Modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF).
Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen
Sampai Desember 2024, OJK Jambi telah melaksanakan edukasi keuangan sebanyak 170 kegiatan dengan capaian peserta sebanyak 23.047 peserta. Program kegiatan OJK maupun OJK Provinsi Jambi juga dapat dilihat pada media sosial OJK Jambi (instagram: @ojk_jambi).
OJK Jambi juga telah menerima sebanyak 179 pengaduan konsumen, yang terdiri dari 67 pengaduan perbankan dan 112 pengaduan IKNB. OJK terus mendorong penyelesaian pengaduan nasabah melalui internal dispute resolution oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) dan saat ini terdapat 1 pengaduan yang menjadi sengketa sedang dalam proses oleh Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) SJK.
Meskipun belum ditemukan entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin maupun fintech P2P ilegal, namun OJK Jambi tetap berkomitmen dan memprioritaskan pelindungan terhadap konsumen serta masyarakat dengan lebih responsif menyikapi isu yang ada di masyarakat terkait investasi ilegal maupun isu yang berpotensi menjadi pengaduan pada masyarakat dan LJK diminta melakukan aksi antisipatif lebih dini.
Selanjutnya, OJK Jambi juga telah memberikan pelayanan permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan Debitur (SLIK) baik melalui walk in maupun online mencapai 8.224 permintaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: