>

Harga Kelapa Dalam Naik Melonjak, Perekomian Petani Membaik

Harga Kelapa Dalam Naik Melonjak, Perekomian Petani Membaik

Harga Kelapa Dalam Naik Melonjak, Perekomian Petani Membaik-Foto: Istimewa-

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Harga komoditi kelapa dalam di Kabupaten Tanjabtim terus merangkak naik. Dari semula Harga mulai naik dari Rp. 3.000 per Kg, kini sudah mencapai Rp. 6.500 per Kg.

Tingginya harga kelapa dalam ini menjadi kebahagian bagi para petani, khususnya petani kelapa dalam. Jika sebelum petani panen kelapa dalam 3 - 4 bulan satu kali, saat ini panen bisa 1 bulan 1 kali.

Hal itu disampaikan Adnan, salah satu petani di Kecamatan Kuala Jambi. Dia mengatakan, saat ini dirinya begitu semangat memanen kelapa, karena sudah lama sekali harga kelapa dalam tidak setinggi ini. Makanya sekara panen dilakukan 1 bulan sekali.

"Karena harga tinggi, kami panen kelapa dipercepat sebulan sekali. Kalau sebulan itu hasil produksi kelapanya sudah kategori super," katanya.

Penampung saat ini, membeli kelapa dengan kategori BS Rp. 3.000 per Kg, sedangkan kategori super bisa mencapai Rp. 6.000 - 6.500 per Kg. Bahkan informasi dari Toke Penampung dalam waktu dekat harganya bisa tembus sampai Rp. 7.000 per Kg.

"Kalau informasi yang didapat dari toke, bakal naik lagi (kelapa dalam, red), bisa tembus 7.000 rupiah per Kg," jelasnya.

Diakuinya, semenjak harga kelapa dalam terus merangkak naik, perekonomian petani semakin membaik. Bahkan saat ini sudah banyak petani yang merehab rumahnya, membeli motor, umroh dan ancang-ancang untuk qurban. Semua itu hasil dari buah kelapa dalam.

"Alhamdulillah sekarang ini semuanya hasil dari kelapa, jadi kami semangat sekali," terangnya.

Menurutnya, hasil dari penjualan kelapa dalam, petani bisa mendapatkan penghasilan rata-rata Rp. 6 juta dari 1.000 buah. Jadi jika produksi bisa lebih dari 1.000 buah, maka penghasilan juga tinggi.

"Penghasilan itu besar jika dibandingkan 6 bulan yang lalu, sebab harga kelapa masih 1.500 - 2.000 rupiah," ungkapnya.

Adnan berharap, harga kelapa ini tidak turun lagi seperti sebelumnya. Karena perekonomian petani yang sudah membaik. 

"Mudah-mudahan harga tetap bertahan tidak lagi turun-turun. Kalau bisa naik terus," harapnya.(lan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: