Usai Tiang Fender Jembatan Tembesi Ditabrak, Angkutan Batu Bara Harus Dievaluasi
ANGKUTAN BATU BARA: Foto udara tongkang bermuatan batu bara di Sungai Batanghari di Desa Pulau Betung, Batanghari, Jambi, Sabtu (4/1/2025). --
Kata Bakri, yang terpenting pihaknya akan mengawal agar aktivitas pertambangan tak rugikan masyarakat.
‘‘Kalau bahasa akan diperbaiki cara yang singkat tapi suatu ketika tiang utama jembatan tertabrak siapa yang bertanggung jawab. Oleh sebab itu kebijakan ini harus ditegakkan betul kalau mau lewat darat harus jelas tonasenya,’‘ tegas Bakri.
Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris menyatakan belum menerima surat dari BPJN. Yang jelas intinya, kata Haris, hal itu tanggung jawab bersama, dan ketika ada persoalan tabrakan batu bara maka akan diperbaiki.
‘‘Karena kita butuh dua-duanya , kita butuh jembatan yang bagus untuk masyarakat dan kita butuh ekonomi Jambi bergerak batu bara di jalur sungai,’‘ katanya.
Ditambahkan Haris, ketika menerima surat BPJN akan dibahas pihaknya dan dievaluasi.
‘‘Intinya pemerintah bertanggung jawab karena saya Wakil pemerintah pusat di daerah,’‘ katanya.
Adapun perwakilan Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB) Asnawi melalui Wakil Ketua Sapuan Ansori menyatakan pihaknya telah langsung ke jembatan tembesi. Adapun fender yang ditabrak merupakan tiang pelindung yang dikerjakan PPTB beberapa waktu lalu.
‘‘Sudah kami tinjau dan kami sudah kami sampaikan niat baik kami ke pemerintah kami siap perbaiki. Kami beserta anggota juga mohon maaf kepada masyarakat Jambi,’‘ sebut Sapuan.
Sapuan menyatakan dari analisa pihaknya perbaikan bisa dikerjakan sebulan.
‘‘Kami sudah menyiapkan kontraktor dan ini sudah menyiapkan perbaikan, kami tak tutup mata dan buktikan komitmen. Kami akan evaluasi tata cara , mungkin apa yang perlu kami perbaiki,’‘ kata Sapuan.
Terkait desakan penghentian sementara jalur sungai, Sapuan meminta hal itu tak dilakukan karena bisa menghambat perbaikan fender jembatan yang dilakukan pihaknya.
‘‘Itu sudah kami bahas dan tahu sendiri Batu Bara lagi macet, kalau tak jalan bagaimana. Kita sudah jalankan ini musibah kecelakaan yang tak kita inginkan,’‘ sebutnya.
‘‘Kami minta kepada pemerintah pikirkan kami, kalau ini distop takut perbaikan fender tak selesai,’‘ sebut Sapuan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: