Rekaman Suara Kokpit Jeju Air Berhasil Diekstrak , Apa Isinya? Berikut Pernyataan Pemerintah Korsel
Petugas melakukan operasi penyelamatan setelah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di luar landasan pacu Bandara Internasional Muan, Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). -Foto : ANTARA/Anadolu/as.-
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi dalam sebuah pengarahan menyebutkan bahwa jadwal pasti pengiriman perekam penerbangan tersebut akan ditentukan melalui konsultasi dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB).
Sementara itu, menurut sumber pemerintah, dua penyelidik tambahan dari produsen pesawat Boeing Co. telah bergabung dalam penyelidikan di lokasi kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan.
Dengan tambahan ini, jumlah anggota tim AS meningkat menjadi 10 orang, termasuk enam dari Boeing dan tiga dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB).
Menurut sumber tersebut, tim AS memperluas kehadirannya untuk memastikan pemeriksaan kecelakaan dilakukan secara menyeluruh.
Tim AS tiba di Korea Selatan pada Senin (30/12) dan langsung menuju Muan, di mana mereka memulai penyelidikan bersama dengan tim Korea yang dipimpin oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi pada hari berikutnya.
Dalam investigasi awal di lokasi, para penyelidik fokus pada sistem navigasi yang membantu pendaratan pesawat, yang dikenal sebagai localizer.
Localizer yang dipasang di struktur beton di Bandara Internasional Muan diduga menjadi penyebab meningkatnya jumlah korban dalam kecelakaan pesawat Jeju Air tersebut.
Pesawat Jeju Air B737-800 melakukan pendaratan dengan perut pesawat di bandara dan meledak setelah menabrak struktur beton tersebut, menewaskan 179 dari 181 penumpang yang berada di dalamnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: