Program JKN Jadi Andalan Wagio Jalani Cuci Darah
Program JKN Jadi Andalan Wagio Jalani Cuci Darah-Foto: Istimewa-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Wagio (82) merupakan peserta BPJS Kesehatan di kelurahan Payo Lebar, Jambi adalah seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kini harus menghadapi tantangan besar dalam hidupnya. Oleh dokter, Wagio didiagnosis menderita penyakit ginjal yang mengharuskan dirinya menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu.
Kisah perjuangan hidupnya dimulai pada tahun 2024 ketika ia didiagnosa menderita penyakit ginjal kronis ini. Wagio menyampaikan bahwa pada saat itu tubuhnya sering terasa lemas dan sering merasa lelah, hingga kondisinya semakin memburuk dan sempat mengalami drop hingga kejang. Di bawah keputusan keluarganya, Wagio akhirnya dibawa ke Rumah Sakit ST Theresia di Jambi untuk melakukan pengecekan atas kondisinya.
Setelah serangkaian pemeriksaan medis, tim dokter mendiagnosis bahwa beliau menderita penyakit ginjal kronis yang sudah mencapai stadium akhir. Kabar ini mengejutkan Wagio dan keluarganya. "Saya tidak pernah membayangkan akan mengalami penyakit seperti ini. Sehat itu mahal karena jika sudah sakit kita hanya bisa terbaring di rumah sakit," kenangnya.
Saat itu, Wagio mengakui harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama kurang lebih satu minggu untuk menstabilkan kondisi kesehatannya sebelum menjalani cuci darah secara rutin. Menjaga pola makan, minum obat, serta cuci darah menjadi rutinitas baru bagi dirinya agar dapat sembuh dari penyakit yang ia derita.
Sebagai pensiunan PNS yang telah menggunakan layanan kesehatan sejak masa PT Askes (Persero) hingga kini bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan, Wagio tidak perlu khawatir akan biaya yang harus dikeluarkan. "Semua biaya pengobatan mulai dari pemeriksaan dokter, obat-obatan, hingga tindakan cuci darah dua kali setiap minggunya, semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan," ungkapnya.
Ia sangat bersyukur atas keberadaan BPJS Kesehatan yang telah meringankan beban hidupnya dan keluarganya. Ia pun berbagi pengalaman akan pelayanan kesehatan yang ia terima dari rumah sakit yang menurutnya sangat memuaskan.
Dirinya menyampaikan baik dari perawat hingga dokter yang menangani pengobatannya, dengan cepat serta tanggap menangani semua tindakan medis untuk penyakit yang dideritanya. Menurut Wagio, pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan sangat memuaskan. "Selama saya dirawat di Rumah Sakit ST Theresia, saya mendapatkan pelayanan yang sangat baik. Kamar yang nyaman, obat-obatan yang selalu tersedia, dan yang terpenting perawatan yang penuh perhatian dari para tenaga medis," tuturnya.
Bahkan setelah keluar dari rumah sakit, Wagio mengakui BPJS Kesehatan tetap mendukung penuh perawatan cuci darah yang harus beliau jalani.
Wagio sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah banyak membantunya dalam melewati masa-masa sulit ini. Beliau menyadari bahwa tanpa bantuan BPJS Kesehatan, keluarganya mungkin harus menghadapi beban biaya yang sangat besar. "Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan manfaat dari BPJS Kesehatan. Jika tidak ada BPJS Kesehatan, mungkin saya membebankan keluarga dengan biaya pengobatan yang tidak murah," ujarnya penuh rasa syukur.
Di penghujung ceritanya, Wagio menyampaikan harapannya untuk BPJS Kesehatan. Wagio berharap agar program ini dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang berada di pelosok-pelosok negeri. "Semoga BPJS Kesehatan terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi, agar semua masyarakat Indonesia bisa merasakan manfaat yang sama seperti yang saya rasakan," harapnya.
Di usia senjanya, Wagio tetap bisa menjalani hidup dengan semangat, berkat dukungan dari Program JKNl ini. "Sehat itu lebih baik dan tak ternilai," tutupnya dengan senyum. (*/kar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: