PKM Melalui Film Pendek tentang Pencegahan Stunting di Desa Tanjung Pauh KM 32 Kabupaten Muarojambi
Kegiatan Promkes dan pengisian kuesioner PkM--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kasus stunting di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi, diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pencegahan stunting.
Berbagai upaya promosi pencegahan stunting telah dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan pencegahan stunting. Sudah seharusnya dilakukan upaya edukasi kesehatan yang intensif dengan berbagai inovasi penggunaan IT, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pencegahan stunting seperti melalui film pendek. Kegiatan ini diketuai Dr. Pahrur Razi, SKM.,MKM dengan anggota Alpari Nopindra, S.Kom.,M.Pd,
“Tujuan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pencegahan stunting dan menguji efektivitas intervensi pengabdian masyarakat, melalui promosi kesehatan dengan film pendek tentang pencegahan stunting. Pengumpulan data dari data primer yang diperoleh dari kuesioner dan format observasi. PKM ini akan dilakukan pada bulan April-Oktober 2024 dengan jumlah partisipan sebanyak 80 orang,” kata Dr. Pahrur Razi, SKM.,MKM belum lama ini.
Hasil diperoleh peningkatan pengetahuan dan keterampilan pencegahan stunting pada kader di Desa Tanjung Pauh Km. 32 Kab. Muaro Jambi Tahun 2025 dari 25 persen (pre test) menjadi 100 persen (post test).
2. Foto bersama Kader dan Kepala Desa serta Perangkat Desa Tanjung Pauh Km. 32--
“Stunting merupakan kondisi pada anak dengan gagal tumbuh atau terlambat bertumbuh karena kekurangan gizi kronis, yang dimulai sejak dalam kandungan ibu selama 1000 hari pertama kehidupan hingga usia 23 bulan (baduta) (Kementerian PPN/ Bappenas, 2018). Penyebab dari stunting adalah pola asuh yang kurang baik, pelayanan antenatal care yang kurang kepada ibu, hambatan akses rumah tangga untuk makanan yang bergizi, hambatan akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta penyakit infeksi yang diderita oleh anak. Selain itu masih terdapat penyebab dari faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik (Carolina, 2021). Kondisi stunting bersifat tidak dapat kembali sehingga upaya signifikan yang dapat dilakukan untuk mencegah kekurangan gizi adalah dengan pencegahan stunting (World Health Organization, 2014). Secara global pada tahun 2020, sebanyak 149 juta balita di seluruh dunia menderita stunting dan berdampak pada masalah kesehatan lainnya,” jelasnya.
Menanggapi data di atas, Indonesia menetapkan bahwa stunting masuk ke dalam salah satu program prioritas nasional. Untuk mewujudkan target stunting 14 persen pada 2024, pemerintah melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), menyiapkan sebuah strategi nasional yang bernama Strategi Nasional Percepatan Penanggulangan Stunting. Dalam strategi nasional tersebut, terdapat kendala yaitu kurangnya advokasi, kampanye, dan diseminasi terkait stunting. Edukasi yang dilakukan kepada kader kesehatan terkait stunting termasuk ke dalam strategi spesifik pengembangan kapasitas penyelenggara (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 2018).
“Promosi kesehatan merupakan upaya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan diri untuk hidup sehat. Media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju (Hamidjojo, 1993). Menurut Gagne dan Briggs (1975), media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari vidio camera, vidio recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi dan computer,” paparnya.
Perkembangan teknologi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi (KIE) dan hiburan telah berkembang sangat pesat. Dunia pendidikan, hiburan dan teknologi berkembang secara bersamaan. Tanpa disadari masyarakat ikut menikmati produk-produk teknologi informasi seperti aplikasi di telepon genggam (Hand Phone) berbasis android saat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terutama dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu, dilakukan promosi kesehatan dengan film pendek pada Kader di Desa Tanjung Pauh Km. 32 Kab. Muaro Jambi Provinsi Jambi.
“Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pencegahan stunting pada kader di Desa Tanjung Pauh Km. 32 Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2024. Dengan tujuan khusus untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting setelah dilakukan promosi kesehatan dengan film pendek pada Kader di Desa Tanjung Pauh Km. 32 Kab. Muaro Jambi dan untuk meningkatkan keterampilan pencegahan stunting setelah dilakukan promosi kesehatan dengan film pendek pada Kader di Desa Tanjung Pauh Km. 32 Kab. Muaro Jambi,” terangnya.
Hasil pengabdian ini bagi Poltekkes Kemenkes Jambi adalah sebagai bahan masukan untuk menambah menambah wawasan dan informasi dan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu promosi kesehatan pada mahasiswa Jurusan Promkes. Bagi kader adalah sebagai informasi bagi kader untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pencegahan stunting. Sedangkan bagi Pengabmas lain diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang promosi kesehatan, serta dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan pengabdian di tempat lain dengan metode yang berbeda.
“Target capaian dilaksanakan PKM adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam pencegahan stunting setelah promosi kesehatan menggunakan film cerita pendek tentang pencegahan stunting pada kader di Desa Tanjung Pauh Km. 32 Kab. Muaro Jambi Tahun 2024 minimal sebesar 80 persen,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: