Konjen RI Kaget Kades Tangguh Batanghari Belajar Hingga ke Negeri Vietnam
Agustaviano Sofjan, Konjen RI di Ho Chi Minh City Vietnam foto bersama delegasi Kades Tangguh Batanghari 2024 dan pendamping.-(Dona Piscesika)-
Contoh lain, di Vietnam dalam penyemprotan pupuk telah menggunakan drone, begitu juga dalam penyiapan lahan hingga menanam bibit, telah menggunakan traktor modern.
Untuk menghasilkan peralatan yang canggih, pemerintah Vietnam bekerjasama dengan perguruan tinggi dan pihak swasta.
Diskusi tentang pertanian di Negara Vietnam bersama Konjen RI di Ho Chi Minh City--
Untuk pupuk, petani Vietnam mirip dengan Indonesia, juga dapat subsidi dari pemerintah yang disalurkan melalui koperasi di tingkat desa atau kelompok tani.
Vietnam kini juga tengah gencar mengembangkan ramah lingkungan dalam mengembangkan tanaman pangan dan hortikultura dengan menggunakan pupuk organik, hal ini untuk memenuhi kebutuhan pasar di negara tujuan ekspor seperti Eropa dan Amerika.
Saat satu delegasi Kades Batanghari Tangguh 2024 bertanya, apakah di Vietnam kaum milenial mau menjadi petani?. Jawab Agustaviano: tentu saja mau. Di Vietnam banyak kaum muda jadi petani karena jadi petani penghasilannya tidak kalah tinggi, apalagi kini jadi petani di Vietnam tidak harus menguras begitu banyak tenaga mengingat peralatan yang digunakan telah canggih dan modern.
Satu lagi, di Vietnam harga panen petani lebih berharga tinggi karena ada prinsip hilirisasi.
Ia berharap Batanghari juga bisa demikian, ke depan jangan hanya sebatas jual karet mentah saja, kalau perlu didorong ada proses hilirisasi, ada pabrik mengolah karet menjadi bahan jadi atau minimal setengah jadi sehingga harga di tingkat petani juga jadi tinggi.
BACA JUGA:Kades Tangguh Batanghari Belajar Ilmu Karet ke Negara Vietnam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: