>

Kata Prabowo RI Bisa Teseret, Ini Pesan Khususnya Terkait Darurat Militer Korea Selatan

Kata Prabowo RI Bisa Teseret, Ini Pesan Khususnya Terkait Darurat Militer Korea Selatan

Presiden RI Prabowo Subianto -ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto.-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan RI bisa ikut terseret jika suhu politik panas di berbagai belahan  dunia.

Ia juga memberi pesan khusus untuk warga RI terkait status darurat militer yang sempat diumumkan Presiden Korea Selatan dua hari lalu.

Kata Prabowo, warga RI jangan terlalu lengah atas kondisi geopolitik tersebut.

"Kalau tidak salah tadi malam pemerintah Korea Selatan menyatakan keadaan darurat di Korea. Jadi saudara-saudara marilah kita jangan terlalu lengah. Jangan terlalu santai," kata Prabowo dalam Pembukaan Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, NTT, seperti disaksikan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, dikutip dari Antara.

Presiden menjelaskan bahwa situasi geopolitik dunia saat ini penuh ketidakpastian, terutama di kawasan Eropa yang berpotensi perang nuklir.

Presiden yang mengutip dari pernyataan pakar di Eropa mengatakan bahwa potensi perang nuklir di Eropa bisa terjadi karena negara-negara Barat mengizinkan penggunaan peluru jarak jauh untuk menyerang Rusia.

Sementara itu, Rusia menyatakan bahwa pihaknya diperbolehkan menyerang negara Barat menggunakan senjata paling mutakhir, demikian kata Presiden,

Oleh karenanya, Kepala Negara mengajak untuk tidak terlalu lengah dan santai dalam menyikapi situasi dunia. Tak hanya itu, Presiden menyatakan bahwa posisi Indonesia yang nonblok atau tidak memihak karena jalur perdagangan dunia yang sebagian besar melewati Indonesia.

"(Sebanyak) 40 persen dari seluruh perdagangan dunia lewat lautan Indonesia, 40 persen seluruh perdagangan seluruh dunia lewat perairan kita. 70 persen energi Tiongkok, Korea dan Jepang lewat perairan Indonesia. Bisakah kira-kira kalau terjadi perang besar bisakah kita tidak terseret?" kata Prabowo.

Oleh karena itu, Presiden menekankan bahwa negara butuh kepemimpinan politik yang andal, politik yang tidak hanya berasal dari pemerintah saja, namun perlu kerukunan dan jiwa besar dari semua kalangan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: