>

Menggali Nilai Sejarah dan Budaya Melalui Seminar Kajian Koleksi Etnografika

Menggali Nilai Sejarah dan Budaya Melalui Seminar Kajian Koleksi Etnografika

Narasumber saat menyampaikan materinya --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Museum Siginjei sukses menggelar Seminar Kajian Koleksi Etnografika pada Kamis (24/10). Acara yang bertema “Museum Dikenal, Sejarah Dijaga, Budaya Lestari” ini berhasil menyedot perhatian puluhan peserta yang berasal dari guru sekolah menengah pertama se Kota Jambi dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jambi.

Dalam seminar yang berlangsung di ruang Introduction Museum Siginjei itu, dua narasumber yaitu Mudzakir yang merupakan Sejarawan Jambi dan Fitri Amalia sebagai pamong budaya di Museum Siginjei, mengajak peserta untuk lebih memahami kekayaan koleksi etnografis yang dimiliki museum. Koleksi-koleksi yang ada di museum terdiri dari berbagai artefak budaya lokal, menyimpan sejuta cerita tentang sejarah dan perkembangan masyarakat Jambi.


Dialog interaktif antara peserta dan pemateri --

Mudzakir dalam paparannya menyoroti perkembangan teknologi dari masa ke masa yang tercermin dalam koleksi museum. Ia menjelaskan, setiap alat memiliki cerita dan inovasi yang menunjukkan nilai-nilai budaya yang kuat, dan perkembangan teknologi juga tercermin dalam berbagai koleksi etnografis di Museum Siginjei. “Teknologi merupakan bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu, dan setiap masyarakat memiliki caranya sendiri dalam berinovasi dan menciptakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan serta tantangan lingkungannya,” kataya.


Pemberian doorprize kepada salah satu peserta beruntung oleh pemateri--

Banyak dari teknologi masa lalu masih relevan hingga sekarang, dan beberapa di antaranya bahkan menjadi dasar dari teknologi modern. Koleksi etnografis di museum ini, lanjut Mudzakir, menjadi saksi bagaimana teknologi sederhana yang dipakai sehari-hari berperan penting dalam membentuk kebudayaan dan peradaban masyarakat.

 

“Dengan memahami perkembangan teknologi dari masa ke masa, juga dapat belajar bagaimana manusia beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan kondisi sosial. Hal ini sangat relevan bagi generasi muda untuk melihat bagaimana teknologi bukan sekadar alat, tetapi bagian dari perjalanan sejarah manusia,” jelasnya.


Foto Bersama--

Sementara itu, Fitri Amalia menekankan pentingnya koleksi museum sebagai sumber ilmu pengetahuan. “Koleksi museum adalah jendela menuju masa lalu. Melalui koleksi ini, kita dapat merekonstruksi sejarah dan memahami kehidupan masyarakat di masa lampau,” ujarnya. 

Ia juga menambahkan bahwa museum memiliki peran penting dalam memperkenalkan budaya kepada generasi muda. Sehingga melalui seminar tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. Dengan memahami sejarah dan budaya melalui koleksi museum, diharapkan generasi muda dapat lebih mencintai dan menjaga budaya Jambi.

Di akhir acara, para peserta seminar diberikan kesempatan untuk berdialog langsung dengan narasumber. Sesi diskusi ini berlangsung interaktif, di mana para guru dan mahasiswa dengan antusias mengajukan pertanyaan serta menyampaikan pandangan mereka terkait topik yang dibahas. Para narasumber, Mudzakir dan Fitri Amallia, memberikan tanggapan yang mendalam dan memperkaya diskusi dengan berbagai perspektif tentang pentingnya teknologi dalam sejarah serta fungsi museum sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pelestarian budaya.

Sebagai bentuk apresiasi, pihak penyelenggara memberikan doorprize menarik kepada peserta yang mampu menyampaikan argumen yang paling menarik dan inspiratif selama sesi diskusi. (kar)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: