>

MNI dan Epson Indonesia, Hadirkan Pengalaman Visual Baru dalam Pembukaan Kembali Museum

MNI dan Epson Indonesia, Hadirkan Pengalaman Visual Baru dalam Pembukaan Kembali Museum

Epson Indonesia dukung pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia (MNI).-Foto: Istimewa-

Selain Museum Nasional Indonesia, Epson juga telah bekerja sama dengan berbagai galeri seni dan institusi pendidikan di Indonesia.

“Pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia.

Epson ingin menjadi bagian dari perjalanan ini dengan menawarkan pengalaman baru yang menggabungkan sejarah, cagar budaya, dan teknologi,” disampaikan oleh Zanipar SA Siadari selaku Head of Product Marketing Visual Instrument and Corporate Product Epson Indonesia.

Melalui kerja sama ini, Museum Nasional Indonesia dan Epson berharap dapat menciptakan lingkungan belajar dan apresiasi seni yang lebih menarik dan inovatif bagi masyarakat Indonesia.

Produk dan Teknologi Epson di Museum Nasional Indonesia Museum Nasional Indonesia kini semakin modern dengan memanfaatkan berbagai model proyektor Epson di beberapa area penting.

Teknologi ini dipilih karena mampu memberikan kualitas gambar superior dengan resolusi tinggi, kecerahan optimal, dan fleksibilitas instalasi, sehingga ideal untuk digunakan di ruang-ruang pameran dan edukasi seperti museum.

Epson juga menghadirkan Proyektor High Brightness terbaru yaitu EB-PQ2220B dengan tingkat kecerahan 20000 Lumens dan tingkat ketajaman gambar 4K Crystal Motion.

Proyektor ini merupakan Proyektor terkecil dan teringan dengan kecerahan 20.000 lumens dan resolusi 4K yang mampu menghasilkan gambar visual yang detil luar biasa, realistis,dan tajam.

Keseluruhan Pembukaan Museum Nasional Indonesia ini menggunakan 18 units Epson High Brightness Projector dengan rentang kecerahan 5.000 hingga 15.000 Lumens pada area di dalam ruangan, dan 15 Units Epson High Brightness Projector pada rentang kecerahan 16.000 hingga 25.000 Lumens pada area luar ruangan.

Kolaborasi multi-stakeholder menjadi faktor kunci dalam proses revitalisasi berkelanjutan ini. Bersama dengan IHA, Museum Nasional Indonesia melibatkan berbagai pihak termasuk Ikatan Ahli Kurator Indonesia, ahli cagar budaya, komunitas budaya, lembaga internasional, sejarawan, arsitek, serta tokoh-tokoh nasional.

Semua pihak ini berperan penting dalam merancang dan merealisasikan ide serta konsep baru yang kini membentuk wajah baru MNI.

"Kolaborasi multi-stakeholder ini telah membantu mendefinisikan ulang peran Museum Nasional Indonesia, bukan hanya sebagai tempat penyimpanan koleksi sejarah, tetapi juga sebagai institusi yang hidup dan dinamis.

MNI kini berfungsi untuk mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia secara lebih relevan. Melalui kerja sama lintas sektor ini, kami berharap MNI dapat terus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, memberikan edukasi sekaligus inspirasi bagi generasi saat ini dan yang akan datang," jelas Ahmad Mahendra selaku Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency.

Salah satu kegiatan publik menarik selain Ruang ImersifA adalah instalasi video mapping yang juga didukung oleh Epson pada facade Gedung A Museum Nasional Indonesia yang dapat dinikmati publik hingga akhir bulan ini, pungkasnya pada pembukaan awal MNI di tanggal 15 Oktober 2024.

Sinergi Epson dan Cukup Cakap dalam Transformasi Digital MNI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: