>

25 Tahun Sarolangun Membangun

25 Tahun Sarolangun Membangun

H. Ibnu Ziady MZ--

2. Digitalisasi dan Teknologi: Menerapkan teknologi digital dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik, memodernisasi sektor ekonomi, serta mendorong ekonomi digital dan industri 4.0.

3. Deregulasi dan Reformasi Kebijakan: Menghapus atau menyederhanakan regulasi yang menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi, serta memperbaiki tata kelola pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

4. Penguatan SDM (Sumber Daya Manusia): Meningkatkan kualitas pendidikan, pelatihan, dan keterampilan masyarakat agar mereka lebih siap bersaing di pasar kerja, serta mendukung inovasi dan kewirausahaan.

5. Peningkatan Investasi: Menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui insentif pajak, penyederhanaan perizinan, dan penguatan infrastruktur keuangan, guna menarik investasi baik dari dalam maupun luar negeri.

6. Kemitraan Publik-Swasta (PPP): Meningkatkan kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mendorong investasi dalam proyek-proyek pembangunan, sehingga dapat mempercepat penyelesaian proyek dan mengefisienkan penggunaan anggaran negara.

7. Pemanfaatan Potensi Daerah: Mengoptimalkan potensi lokal dalam bidang pertanian, pariwisata, perikanan, dan industri kreatif, sehingga pembangunan tidak hanya terfokus di wilayah perkotaan, tetapi juga di daerah-daerah.

Akselerasi pembangunan bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, mengurangi kesenjangan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menciptakan lapangan kerja baru. Keberhasilan akselerasi ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam melaksanakan program-program pembangunan yang berkelanjutan.

 

Sarolangun Barometer Demokrasi

Peringatan HUT ke 25 Kabupaten Sarolangun di tahun 2024 ini bertepatan dengan akan dilaksanakan sebuah hajatan akbar pemilihan kepala daerah serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Sarolangun. Atmosfer politik semakin terasa di kabupaten yang menjadi barometer demokrasi di provinsi Jambi ini, kiranya tidaklah berlebihan jika julukan ini dialamatkan ke Kabupaten Sarolangun, karena diantara Pilkada serentak yang akan digelar di 545 daerah di seluruh Indonesia yang akan diselenggarakan secara serentak pada tanggal 27 Nopember 2024 akan digelar di 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota. Diramaikan oleh 1.552 pasangan calon atau 3.104 orang calon kepala dan wakil kepala daerah. Bisa jadi Kabupaten Sarolangun merupakan pasangan calon terbanyak, yaitu 5 pasang calon, yang terdiri dari 4 pasangan calon yang diusung oleh partai politik dan 1 pasangan calon melalui jalur independen. Fenomena ini menggambarkan bahwa tingkat berdemokrasi masyarakat di Sarolangun lebih maju dan terbuka, sekaligus menunjukkan banyak figur-figur yang menyatakan siap untuk menjadi pemimpin daerah kedepannya.

Merujuk pada visi dan misi dari masing-masing pasangan calon kepala daerah yang akan berkompetisi pada pemilukada nanti, setelah penulis baca dan amati, semuanya menggambarkan sikap optimisme dan mempunyai tekad dan semangat yang sama, yaitu membawa Kabupaten Sarolangun ke arah lebih baik, lebih maju dan lebih berjaya dari kondisi saat ini. Tentunya ini menjadi sebuah harapan yang besar bagi kita semua untuk menantikan implementasi dari visi dan misi dari kepala daerah yang terpilih dan mendapatkan amanah dari masyarakat nanti. Karena kita tahu bahwa kabupaten Sarolangun mempunyai potensi yang luar biasa, baik dari kekayaan sumber daya alamnya, berupa potensi pertambangan dengan berbagai macam jenisnya, kawasan hutan dengan keaneka-ragaman hayatinya, tradisi adat budayanya serta sumber daya manusianya. Untuk konteks ini tidak dapat dipungkiri bahwa Kabupaten Sarolangun banyak menghasilkan figur-figur tokoh pemimpin yang dari sejak dahulu sudah berkiprah, baik di level nasional maupun di provinsi Jambi khususnya.

Banyak sudah jabatan strategis yang dipimpin oleh tokoh-tokoh yang berasal dari Kabupaten Sarolangun, baik itu dilingkup birokrasi/pemerintahan, akademisi, politik, adat dan sosial kemasyarakatan. Sejarah mencatat bahwa beberapa figur yang berasal dari Sarolangun merupakan pejuang yang memimpin perjuangan melawan penjajah dan ikut berperan aktif merumuskan berbagai agenda kegiatan dalam proses pembentukan provinsi Jambi, kemudian juga diantaranya pernah menjadi Gubernur Jambi seperti Alm. Abdul Manaf dan H. Hasan Basri Agus (HBA), kemudian ada juga yang menjadi pemimpin salahsatu perguruan tinggi ternama yaitu IAIN yang sekarang menjadi UIN tercatat nama Prof. HM Chatib Quzwain, Prof Dr. Muhtar Latif dan Prof. Dr. Asad Isma. Dalam dunia politik-pun tokoh-tokoh Sarolangun mempunyai peran strategis dan menentukan terhadap arah perkembangan Jambi. Dan yang patut dibanggakan saat ini adalah dari 8 orang wakil rakyat yang berhasil duduk sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 dari dapil Jambi, tiga diantaranya adalah putra-putra terbaik kelahiran Kabupaten Sarolangun, yaitu Bapak H. Hasan Basri Agus (HBA), Bapak H. Cek Endra dan Bapak Dr. H. Edi Purwanto, M.Si. kiprah mereka memang sudah teruji dan terbukti dan menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini.

Akhirnya, beranjak dari usia ke 25 tahun Kabupaten Sarolangun ini, kita mengharapkan kedepannya akan terjadi sebuah perubahan yang besar terhadap perkembangan daerah dalam menghadapi berbagai persoalan yang ada, mulai dari aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya. Siapapun pemimpin yang terpilih untuk menjalankan amanah rakyat nanti wajib kita dukung bersama-sama untuk mewujudkan Sarolangun menjadi sebuah negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur adalah negeri yang memiliki kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya. Semoga.. (*)

 

 *) Penulis adalah hamba Allah yang mencintai Sarolangun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: