Pemekaran Kabupaten Kerinci Hilir Terus Bergulir, Pj Bupati Kerinci Asraf Dorong Pemekaran di DPR RI

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pemekaran Kabupaten Kerinci Hilir pecahan dari Kabupaten Kerinci terus bergulir.

Terbaru, pemekaran calon daerah baru Kabupaten Kerinci Hilir sudah dilakukan koordinasi di DPR RI.

Pelaksana tugas (Pj) Bupati Kerinci, Asraf, S.Pt., M.Si, bersama dengan tim Pemerintah Kabupaten Kerinci, melakukan koordinasi untuk mempertajam kajian akademis terkait pemekaran Kabupaten Kerinci Hilir di DPR RI.

Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Komisi II (KK.III) Gedung Nusantara DPR RI, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat.

Asraf menyampaikan bahwa koordinasi ini dilakukan untuk mengadvokasi kepentingan pemekaran Kabupaten  Kerinci Hilir, meskipun moratorium pemekaran daerah masih berlaku.

BACA JUGA:Kabupaten Merangin 'Dibelah' Jadi Dua Kabupaten Baru, Namanya Tabir Raya dan Gunung Masurai, Ini Wilayahnya

"Kami akan terus melakukan koordinasi, karena pemekaran Kerinci dianggap sangat penting untuk dilaksanakan," ujarnya.

Selain itu, Asraf menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Kerinci akan menyelesaikan kajian yang diperlukan dan merencanakan roadmap serta desain penataan wilayah untuk mendukung pemekaran ini.

"Pemkab Kerinci akan menyelesaikan kajian, menyusun roadmap, dan desain penataan wilayah," tambahnya.

Dalam rapat tersebut juga dibahas masukan mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang pembentukan kabupaten/kota di beberapa provinsi, termasuk di Provinsi Kepulauan Riau, Lampung, Jambi, Riau, dan Sumatera Barat dari para Bupati/Walikota.

Sementara itu, Kabupaten Kerinci Hilir merupakan pemekaran dari Kabupaten Kerinci.

Dilansir dari youtube altantis people, Kabupaten Kerinci Hilir terdiri dari 8 Kecamatan yakni, Batang Merangin, Sitinjau Laut, Gunung Raya, Bukit Kerman, Danau Kerinci, Danau Kerinci Barat, Tanah Cogok, Keliling Danau.

Untuk calon ibukota Kabupaten Kerinci Hilir belum ditentukan. Kerinci Hilir mempunyai luas wilayah 1.762 km2 dengan jumlah penduduk 92 ribu jiwa. (*)

 

Sumber: