>

Ternyata Sudah 6 Kali Tongkang Batu Bara Tabrak Kerambah Ikan, Kerugian Petani Ikan Ratusan Juta

Ternyata Sudah 6 Kali Tongkang Batu Bara Tabrak Kerambah Ikan, Kerugian Petani Ikan Ratusan Juta

Ilustrasi batu bara-istimewa-

"Lewat di sungai silahkan tetapi saling menjaga karena hajat orang banyak juga ada pencarian di tepi sungai Batanghari ini," tukasnya. 

Kejadian 'tabrakan' tongkang bermuatan batu bara kembali terjadi lagi di Sungai Batanghari pada Minggu (9/6/2024). 

Terpisah, pengamat kebijakan Publik Nasroel Yasir, dengan tegas meminta angkutan jalur sungai dihentikan dan percepat jalan khusus batu bara.

"Insiden yang baru terjadi memperpanjang daftar kecelakaan sungai oleh angkutan bara. Untuk menghindari hal tersebut pemerintah harus berani mengambil tegas untuk menghentikan angkutan batubara melewati sungai batanghari," tegasnya.

Satu-satunya solusi ada mempercepat mewujudkan jalan khusus batu bara.

"Janji untuk membuat jalan khusus batubara seharusnya pemerintah terus menerus menekan perusahaan mempercepat mewujudlan jalan alternatif tersebut," ujar Nasroel yang juga Ketua Advokasi Daerah Provinsi  Jambi.

"Segera Gubernur menghentikan angkutan batubara melalui sungai sembari menunggu selesainya jalan khusus sebagaimana janji pihak perusahaan," harapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Satgas WasGakkum Provinsi  Jambi Johansyah menyatakan, pihaknya tengah mendalami informasi ini. Ia menyebut jika kejadian tabrakan dengan fasilitas usaha masyarakat akan ada penggantian.

"Nanti dicek, kalau ada kejadian pasti diganti, Ini mau kami cari info ter-update-nya.Nanti kami kabari ya," ucap Johansyah yang juga Plt Asisten II Setda Provinsi Jambi ini.

Sementara itu Kepala Bidang Perhubungan Laut Sungai, Danau dan Penyeberangan Dishub Provinsi Jambi Bambang Budihardjo mengkonfirmasi kejadian tongkang menabrak kerambah. Namun untuk penyelesaian diserahkan kepada Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB) atau juga agen kapal.

"Itu PPTB atau agen kapal yg langsung berhubungngan dengan masyarakat pemilik keramba. Mereka hitung-hitungan sendiri, kalau aset negara baru tim yg turun sesuai kewenangan masing-masing," sebut Bambang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: