Riani Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Teman Sekantor Alasan Iri Korban Dekat dengan Bos
Karyawan swasta Resta Riani (kanan) tega membayar pembunuh bayaran HW (tengah) yang dikenalkan oleh dukun bernama Mak Aca (kiri)-Foto: Dok Polres Belitung-
JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sadis sekali kelakuan perempuan bernama Resta Riani (29) yang tinggal di Belitung Provinsi Babel ini.
Ia tega menghabisi teman sekantornya bernama Leny (36) dengan cara membayar pembunuh bayaran.
Tak kaleng-kaleng, Riani bahkan berani membayar dengan harga mahal untuk pembunuh bayarannya dengan tawaran Rp100 Juta.
Latar belakang aksi nekadnya ini juga sangat tak masuk akal, hanya karena iri dengan korban yang menurutnya lebih akrab dengan bos alias lebih dekat dengan atasannya di kantor.
Kapolres Belitung, Kompol Yudha Wicaksono dalam keterangan resminya dikutip Sabtu (1/6/2024), mengatakan, pelaku kepada polisi mengaku tidak suka dengan korban.
‘Korban selalu mendapat perhatian bos di tempat mereka bekerja," kata
Yudha.
Kebetulan korban Leny dan Riani sama-sama bekerja di sebuah perusahaan swasta di Belitung.
Pergi ke Dukun
Rasa iri Riani kepala Leny sebenarnya sudah cukup lama terjadi. Riani bahkan sering menggunakan jasa dukun untuk menyingkirkan Leny dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Dukun yang sering didatangi Riani adalah HS alias Mak Aca.
Kepada Mak Aca, Riani sering berkeluh kesah, mengeluarkan isi hatinya, betapa ia tidak suka dengan Leny dan ingin Leny disingkirkan.
Leny dianggap Riani sebagai sosok pesaing di kantor karena Leny lebih disukai dan dapat perhatian lebih dari bosnya.
Karena sudah sering mendengar curhatan Riani, kemudian Mak Aca memperkenalkan Riani kepada pelaku lain yaitu HW alias Edo.
Kata Kompol Yudha, Edo diperkenalkan Mak Aca kepada Riani untuk menjadi eksekutor menghabisi nyawa Leny.
"HW bertindak sebagai eksekutor atas permintaan RS melalui Mak Aca," jelas Yudha lagi.
Lalu terjadi kesepakatan, HW mengatakan ia bersedia menghabisi Leny apalagi ia ditawari bayaran yang besar.
Riani menjanjikan bayaran Rp50 juta jika Leny berhasil dibuat luka berat, atau naik menjadi Rp100 juta jika Leny bisa dibuat meninggal dunia.
HW setuju, lalu terjadi transaksi awal, Riani kemudian membayar uang tanda jadi kerjasama Rp5 Juta.
Pasca uang diterima, sempat terjadi perdebatan antara HW dan Riani, karena setelah uang diterima HW, Leny tak kunjung juga diekseskusi.
Riani kemudian terus mendesak HW untuk segera bertindak cepat menghabisi teman kantornya Leny.
Didahului dengan Teror di Sosial Media
Tak langsung menusuk Leny, aksi upaya pembunuhan ini dimulai dengan aksi teror melalui media sosial sejak 23 Desember 2023.
Lalu akhirnya berujung dengan penusukan pada Jumat (26/4/2024). Leny ditusuk pelaku HW di sekitar Kawasan Lotus Mart Jalan Madura Tanjung Pandan Belitung.
Untungnya, dalam upaya pembunuhan ini Leny berhasil selamat. Ia kemudian menjalani perawatan di rumah sakit usai terluka ditusuk HW.
Di sisi lain, karena sudah menjalankan misinya, HW kembali menerima uang sesuai janji Riani yaitu sebesar Rp 48 juta.
Namun rencana jahat Riani dan pembunuh bayarannya ini tak berjalan mulus. Sepandai-pandainya mereka menyiapkan rencana, akhirnya ketahuan juga.
Berkat bukti rekaman CCTV, kejahatan mereka kemudian tercium oleh polisi, hingga kemudian polisi berhasil menangkap HW alias Edo terlebih dahulu.
Dari Edo kemudian terbongkar siapa dalang atas upaya kejahatan ini.
Polisi kini telah menahan ketiganya. Si eksekutor HW alias Edo dikenakan Pasal 351 Ayat 2 KUHP atau Pasal 355 Ayat 1 KUHP.
Sementara di dukun HS alias Mak Aca disangkakan Pasal 351 ayat 2 KUHP atau Pasal 355 ayat 1 KUHP Jo Pasal 56 ayat 2 KUHP.
Sedangkan RS alias Resta disangkakan Pasal 351 Ayat 2 KUHP atau Pasal 355 ayat 1 KUHP Jo Pasal 55 Ayat 1 KUHP dengan ancaman 5 dan 12 tahun penjara.
Ketiganya telah mendekam di penjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: