Netizen: Tukang Parkir Sungai Penuh Ingin Naik Haji dan Sakti
Tarif parkir di Kota Sungai Penuh dinilai terlalu mahal dan tak masuk akal-Foto: Instagram @piknikkerinci -
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tarif parkir di Kota Sungai Penuh membengkak luar biasa jelang Lebaran ini, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Untuk kendaraan roda empat atau mobil tarifnya kena Rp 10 ribu, sementara roda dua mencapai Rp 5 ribu. Jika parkir di tiga tempat, artinya harus siapkan uang Rp30.000.
Netizen Sungai Penuh dan Kerinci pun mengkritisi fenomena ini.
Menurut mereka, tarif yang mahal ini mungkin juga terjadi karena para tukang parkir Sungai Penuh ingin melakukan perjalanan jauh sehingga butuh biaya banyak.
“Tukang parkir naik haji” tulis akun @aw.barbershop21 dalam unggahan instagram @piknikkerinci.
Menurut mereka, ini adalah angka yang tidak masuk akal untuk sebuah kota kecil. “Belum mati mesin sudah 10 ribu,” kata akun @yurianto.ri.
Tak hanya itu, Netizen juga menilai ini adalah pemalakan yang dilakukan secara terang-terangan.
“Tradisi turun menurun, pemalakan secara halus,” lanjut akun @shelter_variasi.
Netizen juga menilai parkir yang luar biasa mahal ini juga seolah dibiarkan oleh pemerintah setempat. “Tidak adanya ketegasan pemda untuk menertibkan,” ujar akun @rizqiya_126.
Dalam unggahan @piknikkerinci juga ramai Netizen yang menyenggol akun Wali Kota Sungai Penuh @ahmadizubir_id untuk memperoleh atensinya.
BACA JUGA:Kena Prank Jokowi Tak Jadi Datang, Netizen Kerinci Malah Senang
Perbandingan dengan Kota Lain
Mahalnya parkir di Kota Sungai Penuh jelang Lebaran membuat netizen lain ikut berbagi info soal tarif parkir di kota lain.
Pemilik akun @budisetiawanj mengatakan, di Kuta Bali parkir hanya Rp2.000, padahal di sana adalah daerah pariwisata yang banyak wisatawan internasional maupun domestik.
Sementara di Kota Jambi, tarif parkir untuk mobil juga hanya Rp 2.000. Bahkan beberapa mall masih menetapkan tarif flat Rp 2.000, bebas parkir berapa jam saja.
Bengkulu juga murah, kata pemilik akun @rokyabae, di dalam Kota Bengkulu, tarif mobil hanya Rp 2.000 hingga Rp 3.000, sementara motor hanya Rp 1.000 hingga Rp 2.000.
“Sudah dari tahun ke tahun seperti itu (Sungai Penuh), ga ngerti UU dan peraturan dari mano yang beliau-beliau itu pakai. Ditegur kito pulo diajak lago,” keluh @hadam_16, netizen lainnya.
Kondisi ini juga membuat beberapa pemilik akun memention akun Polres Kerinci, maksudnya untuk meminta pihak kepolisian turun tangan menangani tukang parkir yang memberatkan pengendara itu.
Netizen lain menilai, parkir yang mahal telah membuat orang semakin malas belanja ke pasar, memilih belanja online saja.
Ujungnya? Yang rugi dan jadi korban adalah pihak toko yang jualan di pasar. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: