>

Inflasi Jambi Tetap Terjaga Jelang Momen HBKN Idul Fitri, Berikut Rincian Inflasi di Provinsi Jambi

Inflasi Jambi Tetap Terjaga Jelang Momen HBKN Idul Fitri, Berikut Rincian Inflasi di Provinsi Jambi

Inflasi Jambi Tetap Terjaga Jelang Momen HBKN Idul Fitri--

Tahun Berjalan: inflasi 1,50 % (ytd)

Tahunan: inflasi 3,38% (yoy)

 

Di Kabupaten Bungo, bawang merah merupakan komoditi penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,14%. Diikuti oleh komoditas lain yaitu emas perhiasan (andil 0,11%), telur ayam ras (andil 0,07%), ayam hidup (andil 0,04%) dan daging ayam ras (0,04%). Namun demikian inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan beras (-0,11%), jengkol (-0,07%), wortel (-0,02%), petai (-0,02%) dan tempe (-0,02%). 

Kabupaten Kerinci:

Bulanan: inflasi 1,41% (mtm)

Tahun Berjalan: inflasi 2,51% (ytd)

Tahunan: inflasi 5,47% (yoy)

Ikan Serai merupakan komoditi penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,39%. Diikuti oleh komoditas lain yaitu cabai merah (0,28%), kentang (0,22%), bawang merah (0,15%), dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu (0,13%). Namun demikian inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan beras (-0,43%), jengkol (-0,07%), wortel (-0,07%), tomat (-0,06%) dan pisang (-0,04%). 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono melalui siaran rilisnya mengatakan, ke depan, Jambi diperkirakan akan kembali mengalami inflasi seiring peningkatan konsumsi rumah tangga pada hari libur panjang HBKN Idul Fitri 2024, serta masih berlanjutnya penyesuaian harga rokok akibat peningkatan tarif cukai hasil tembakau (CHT). "Inflasi juga diprediksi terjadi seiring peningkatan permintaan komoditas Angkutan Udara dan Angkutan Darat Antar Kota Antar Provinsi sehubungan dengan peningkatan permintaan masyaratkat d.r tren mudik dan balik pada momentum HBKN Idul Fitri 2024," katanya.

Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (Murah) serentak untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi. (*/kar)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: