>

Jalan Amangkurat Kota Jambi Berubah Jadi ‘Kubangan Kerbau’

Jalan Amangkurat Kota Jambi Berubah Jadi ‘Kubangan Kerbau’

Kondisi Jalan Amangkurat Kelurahan Tanjung Pinang Kecamatan Jambi Timur menjadi kolam-Foto: Istimewa-

KOTA JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Warga Kelurahan Tanjung Pinang Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi kini kian kesulitan melewati Jalan Amangkurat.

Kenapa? Karena akses utama menuju pusat kota dan akses ke berbagai arah bagi warga Tanjung Pinang itu kini telah berubah menjadi kolam air, bahkan menurut warga setempat, sudah mirip 'kubangan kerbau'.

Sudah lebih dari dua minggu, Jalan Amangkurat jadi jalur mengerikan untuk dilewati, tak hanya saat musim hujan, bahkan saat tak hujan pun, air di lokasi ini tak juga mengering.

Salah satu warga Tanjung Pinang kepada Jambi Ekspres mengatakan, Jalan Amangkurat termasuk akses penting bagi mereka yang tinggal di Kelurahan Tanjung Pinang karena untuk menuju ke berbagai lokasi, ini adalah jalur yang paling sering digunakan.

“Namun kini lihat sendiri, bagaimana kita mau lewat, takut tenggelam, airnya tergenang seperti kubangan kerbau, bisa 10 kerbau mandi di sini,” ujar salah satu warga yang sedang lewat Tanjung Pinang.

Ia dan beberapa warga lain juga punya rencana untuk mancing di jalan Amangkurat. “Mana tahu ada ikannya, karena genangan air ini sudah lama, tidak ada yang memperbaiki, jika ada bibit ikan sudah bisa digoreng,” lanjutnya lagi.

Jalur ini memang sangat parah sejak beberapa bulan terakhir. Sebelum ada genangan air, di titik yang sama di lokasi air tergenang juga terdapat lubang-lubang menganga.

Menurut warga di sekitar, lubang itu sempat ditimbun namun hanya ditimbun alakadar dengan tanah. “Pas hujan becek, dan setelah itu sekarang jadi kolam ikan,” tambah warga lainnya.

Penyebab kubangan kerbau dan lubang serta kerusakan jalan di sini, disebut warga akibat proyek IPAL yang tak juga rampung sejak tahun lalu.

IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah merupakan proyek APBN yang dikerjakan perusahaan BUMN seperti Adhi Karya, Waskita dan lainnya.

IPAL dikerjakan dengan cara membuat lubang-lubang raksasa di tengah jalan raya yang ada di beberapa titik.

Konon lubang itu akan digunakan untuk  mengolah limbah cair, mulai dari limbah dari WC atau tinja dan limbah dari air cuci.

Di Kota Jambi proyek ini tersebar di beberapa ruas jalan kawasan Kecamatan Pasar Jambi dan Kecamatan Jambi Timur.

Proyek ini juga menjadi sumber keluhan masyarakat. Selain menganggu arus lalu lintas  juga dianggap sebagai sumber bencana, jalan berlubang hingga jalan jadi kubangan.

"Kami minta pemerintah, selesaikan proyek ini secepatnya, kita bukannya tak mendukung program pemerintah, tapi kalau programnya bikin rugi masyarakat, ini tidak beres juga, kita jadi korban," lanjut warga lain pengelola toko di Jalan Mayor Abdul Karta Wirana sekitar Lippo Plaza Jambi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: