Mahasiswa Penyandang Difabel Ini Lulus Tercepat dan Dapat Bantuan Pendidikan S2 Dari Rektor UIN STS Jambi

Mahasiswa Penyandang Difabel Ini Lulus Tercepat dan Dapat Bantuan Pendidikan S2 Dari Rektor UIN STS Jambi

Dimas Dwi Putra bersama Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, M. Pd.--

“Dimas harus kuliah, nanti biayanya dari kita di UIN STS Jambi. Pokoknya jangan putus semangatnya. Tapi Dimas harus berjanji kepada saya, selesai kuliah S2-nya di semester IV. Untuk cita-cita Dimas menjadi dosen, kita lihat nanti skema sesudah ini. Yang jelas untuk sekarang, Dimas harus fokus terus belajar, kejar cita-citanya,” ucapnya.

Dimas bersama ibunda langsung mengucap syukur atas kepedulian UIN STS Jambi di bawah kepemimpinan Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, M. Pd. 

“Terima kasih sekali pak,” kata Dimas dan ibundanya. 

Dimas merasa sangat senang dan terharu atas kepedulian UIN STS Jambi tersebut. Menurutnya, arahan Rektor akan segera ditindaklanjuti.

“Sebenarnya proses seleksi mahasiswa S2 sekarang sedang berjalan. Tapi kita sama-sama upayakan. Yang jelas, Dimas harus kuliah. Nanti saya akan memastikan dari UIN yang memfasilitasi semuanya, termasuk skema pembiayaannya,” ucap Rektor lagi. 

Ketua Sidang, Dr. Ali Muzakir, M. Ag., dan para penguji, yakni Rahyu Zami, M. Hum., dan Hendra Gunawan M. Hum., bersama para penguji, Dr. Nurdin, M. Fil. I., dan Dr. Benny Agusti Putra, M.A., memutuskan Dimas lulus dari sidang skripsi dengan nilai A. 

Skripsinya berjudul Peristiwa Perang Dalam Buku Sirah Nabawiyah Karya Ibnu Hisyam: Kajian Historiografi. 

Suasana sidang skripsi yang awalnya berlangsung khidmat, mendadak haru. 

Orangtua dan beberapa rekan seangkatan Dimas dipanggil oleh ketua sidang ke dalam ruangan untuk mendengarkan secara langsung hasil sidang skripsi yang istimewa tersebut.

Dimas selain dinyatakan lulus dengan nilai A, dia mendapat predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK), 3, 90. 

Dr. Benny Agusti Putra, salah seorang pembimbing skripsi Dimas, salut dengan semangat Dimas selama proses bimbingan. Menurut dia, Dimas betul-betul penuh semangat dan dedikasi untuk bisa menyelesaikan skripsinya secara cepat. 

“Dia (Dimas) semangat sekali. Orangnya pantang menyerah. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi yang lain,” katanya. 

Sementara itu, Maimunnah Hasibuan yang sebelumnya tergabung di dalam Pusat Kajian Disabilitas menyatakan bahwa pihaknya memang selama ini terus melakukan pendampingan untuk seluruh mahasiswa difabel. 

Mulai dari memantau dan membantu berbagai keperluan mahasiswa difabel di UIN STS Jambi, termasuk untuk Dimas selama belajar di Program Studi Sejarah Peradaban Islam. 

“Kita selalu melakukan monitoring dan evaluasi. Termasuk menghubungi dosen bila ada kendala. Kita bahkan pada saat mereka Kukerta, mendorong adanya jalur Kukerta khusus untuk mahasiswa difabel. Pada saat proses pengerjaan skripsi, kita juga terus memberikan motivasi dan semangat agar bisa selesai sesuai dengan sesegera mungkin. Kita ucapkan terima kasih kepada Pak Rektor. Semoga Dimas bisa terus semangat untuk belajar dan mewujudkan cita-citanya,” ucapnya.(uci)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: