Mahasiswa Penyandang Difabel Ini Lulus Tercepat dan Dapat Bantuan Pendidikan S2 Dari Rektor UIN STS Jambi

Mahasiswa Penyandang Difabel Ini Lulus Tercepat dan Dapat Bantuan Pendidikan S2 Dari Rektor UIN STS Jambi

Dimas Dwi Putra bersama Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, M. Pd.--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Semangat mahasiswa difabel penyandang celebral palsy, Dimas Dwi Putra boleh diacungi jempol. 

Bahkan dirinya bisa membuktikan dapat lulus pada semester VII mengungguli teman seangkatannya. 

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Sejarah Pemikiran Islam (SPI), Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS Jambi ini bahkan bercita cita untuk menjadi dosen. 

Cita cita itu diungkapkannya saat bertemu langsung Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, M. Pd.


Foto Bersama--

Bukan hanya bangga dengan semangat yang dimiliki Dimas, Rektor UIN STS Jambi juga memberikan dukungan penuh agar cita cita Dimas bisa terwujud. 

Keberhasilan Dimas juga menjadi kebanggan Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, M. Pd. Mahasiswa asal Kerinci kelahiran Palembang, 26 Mei 2001, ini bersama sang ibunda, Siti Zahara. 

Kedatangan mereka didampingi oleh salah seorang Dosen Tarbiyah, UIN STS Jambi, Maimunah Hasibuan, yang sebelumnya merupakan anggota tim Pusat Kajian Disabilitas UIN STS Jambi. 

“Saya betul-betul bangga. Kita sebagai kampus yang inklusif sangat terharu dan bangga, punya lulusan Dimas ini. Saya dengar Dimas lulus dengan predikat cumlaude. Bahkan lulus lebih dulu dari teman-teman yang lain. Selamat untuk Dimas. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi yang lain,” kata Rektor haru sembari angkat dua jempol ke arah Dimas. 

Rektor juga memberikan motivasi dan mendorong Dimas untuk terus melanjutkan pendidikan. Tak ada istilah berhenti untuk terus belajar. Rektor meminta Dimas untuk mengejar mimpinya selama ini. “Jangan patah semangat. Harus terus ada semangat melanjutkan pendidikan,” ucapnya. 

“Saya ingin kuliah S2 pak,” kata Dimas merespon pernyataan Rektor. “Dimas juga ingin jadi dosen,” ujar ibunda Dimas menambahkan. 

Untuk itu dalam pertemuan, Senin (12/2) Prof. Asad Rektor langsung menghubungi pihak kementerian agama untuk menjajaki peluang skema studi lanjut untuk lulusan yang difabel.

Hanya saja, di kesempatan itu, disampaikan bahwa sekarang belum ada skema program bantuan pendidikan lanjut untuk kelompok difabel dari pusat. 

Rektor tidak tinggal diam, beliau langsung mengambil keputusan cepat untuk membantu biaya pendidikan studi lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: