Banjir di Kota Jambi Belum Surut, Warga Terdampak Diserang ISPA

Banjir di Kota Jambi Belum Surut, Warga Terdampak Diserang ISPA

dr Rini, Kabid P2P Dinkes Kota Jambi --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Banjir di Kota Jambi masih belum surut. Hampir satu bulan sejumlah rumah warga masih tergenang air. 

Dampak banjir tak sedikit warga yang diserang penyakit. Salah satunya penyakit Inpeksi Saluran pernapasan Akut (ISPA). 

Hal ini diakui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr Rini. Ia mengatakan saat banjir banyak warga yang mengalami serangan ISPA, hal itu karena warga korban banjir mengalami kelelahan dan lainnya. 

"Sejak awal banjir 15 Januari 2024, data yang kita himpun ada 234 orang warga korban banjir yang menderita ISPA," kata dr Rini. 

Lebih lanjut dr Rini menjelaskan, saat pasca banjir nanti, biasanya banyak muncul penyakit diare. Untuk itu pihaknya sudah siapsiagakan puskesmas dan rumah sakit. 

"Itu sudah dilakukan. Tim 112 juga disiagakan. Kalau ada keluhan, warga disilahkan langsung datang ke puskesmas," pintanya. 

Dalam menghadapi musibah banjir yang melanda Kota Jambi, Dinas Kesehatan (Dinkes) mengaku telah mengambil langkah proaktif dengan memberikan layanan pengobatan gratis kepada para korban banjir.

Langkah ini diambil untuk mencegah timbulnya penyakit akibat dampak banjir yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan, Dinkes Kota Jambi telah menginstruksikan seluruh Puskesmas untuk siap siaga dalam penanganan banjir, aktif di posko banjir, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

"Dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat selama banjir, Dinkes Kota Jambi memberikan layanan gratis berupa obat-obatan, termasuk obat batuk, pilek, diare, penyakit kulit, dan penyakit lainnya," katanya.

Kata Dia, antisipasi penyakit yang dapat muncul akibat dampak banjir, seperti penyakit kulit, pilek, dan batuk. Puskesmas juga siap merujuk masyarakat ke rumah sakit terdekat jika ditemukan penyakit yang berpotensi berbahaya di posko layanan banjir. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: