>

Bawaslu Bungo Kuatkan Pemahaman Peserta Pemilu Melalui TOT

Bawaslu Bungo Kuatkan Pemahaman Peserta Pemilu Melalui TOT

Bawaslu Bungo Kuatkan Pemahaman Peserta Pemilu Melalui TOT--

MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Menghitung hari menjelang pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, tepatnya Rabu, 14 Februari, sejumlah tahapan dan persiapan untuk kesuksesan Pemilu terus dilakukan oleh berbagai pihak.

Salah satunya oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bungo, dengan mengadakan rapat koordinasi penguatan kapasitas training of trainer (TOT) dan skema penyelenggaraan pelatihan saksi peserta Pemilu. TOT ini digelar selama 2 hari, yakni Kamis dan Jumat.

Pelaksanaan TOT tersebut dihadiri oleh seluruh partai politik dan anggota Panwascam se-Kabupaten Bungo dengan Pemateri dari sejumlah Pegiat Pemilu Provinsi Jambi.

Ketua Bawaslu Bungo, Ahmadi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sengaja menghadirkan pemateri dan pembahasan yang lengkap pada TOT tersebut agar pelaksanaan Pemilu sesuai dengan aturan dan berjalan lancar.

Selain itu, berkaca kepada pelaksanaan TOT tahun lalu yang kurang maksimal karena banyaknya undangan dari partai politik yang tidak mengirimkan utusan sehingga terjadi kesalahpahaman saat hari pencoblosan.

"Dulu kita ada 2 TPS yang melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), hal itu akibat kurangnya pemahaman dari pelaksana maupun saksi yang ada di tempat," ujarnya.

Dikatakan Ahmadi, utusan dari partai politik yang hadir dalam penguatan pemahaman saksi tersebut untuk menyampaikan ilmu-ilmunya kepada saksi-saksi lain dalam internal partai masing-masing.

"TOT ini adalah bagian dari pencegahan yang kami lakukan agar Pemilu kita nanti berjalan dengan baik dan lancar," katanya.

Ahmadi berharap seluruh masyarakat dapat berkontribusi dengan berperan aktif mengawal kesuksesan Pemilu dan menyampaikan jika menemukan adanya pelanggaran dalam proses tahapan Pemilu nanti.

"Selain peserta dan pelaksana Pemilu yang kami undang untuk menjadi peserta TOT, kami juga hadirkan pegiat Pemilu seperti akademisi, mantan penyelenggara dan jurnalis. Sehingga tanggung jawab untuk menjaga dan mengawasi menjadi beban bagi seluruh masyarakat," tukasnya.(aes)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: