>

Beras Impor Melimpah 500 Ribu Ton Sudah Masuk, Kuota 2 Juta Ton Tahun Ini Dalam Proses!

Beras Impor Melimpah 500 Ribu Ton Sudah Masuk, Kuota 2 Juta Ton Tahun Ini Dalam Proses!

Ilustrasi beras--

JAMBIEKSPRES.CO.ID- Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengonfirmasi bahwa sebanyak 500 ribu ton beras impor telah resmi memasuki Indonesia.

Jumlah tersebut merupakan bagian dari sisa penugasan impor tambahan tahun lalu sebesar 1 juta ton.

Bayu Krisnamurthi menyampaikan informasi ini di Kementerian Koordinator Perekonomian pada hari Senin.

"Sudah masuk (500 ribu ton)," ujarnya, memberikan update terkait situasi impor beras saat ini. Meskipun sebagian besar sisa penugasan impor tambahan tahun lalu telah tiba, ada kuota impor lebih lanjut yang masih dalam proses.

Dalam konteks ini, Bayu Krisnamurthi menyatakan, "Sudah dalam proses, semuanya sedang kita laksanakan untuk mendukung program tugas Bulog, bantuan pangan, dan SPHP."

Dia menekankan bahwa langkah-langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan beras di pasaran dan mendukung keberlanjutan program-program pemerintah terkait pangan.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, juga telah memberikan proyeksi terkait impor beras tahun ini.

Diperkirakan sekitar 3 juta ton beras impor akan masuk, dengan rincian 1 juta ton kuota tambahan dari tahun sebelumnya dan 2 juta ton kuota tahun ini. Arief Prasetyo Adi menggarisbawahi pentingnya kebijakan ini sebagai bagian dari strategi untuk menjaga stok beras dan cadangan beras pemerintah (CBP).

"Nanti kuota 2 juta, misalnya sudah cukup impor sejuta, ya kalau kurang ya kita nambah, bukan kuota itu harus habis. Tetapi kalau tanam itu 2 juta ha, 2 juta ha, ya kita enggak usah impor, kenapa harus impor? Tetapi ini harus kita kerjain, Pak Presiden minta kita punya cadangan 3 juta ton," jelas Arief Prasetyo Adi.

Proses impor 2 juta ton beras tahun ini juga tergantung pada ketersediaan produksi dalam negeri. Jika produksi dalam negeri mampu mencukupi kebutuhan cadangan beras pemerintah, impor tidak akan dilakukan lebih lanjut.

Keputusan ini diambil dalam rangka menjaga stabilitas pasokan beras di pasar domestik. Indonesia terus memonitor dan mengelola impor beras sebagai bagian dari strategi pangan nasional, memastikan kecukupan pasokan dan cadangan beras pemerintah. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: