>

Pengembangan Wisata Air Panas di Tanjabtim Butuh Proses

Pengembangan Wisata Air Panas di Tanjabtim Butuh Proses

Dok. Dinas Budparpora Kabupaten Tanjabtim--

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Sumber air panas yang ditemukan di dataran rendah di wilayah Desa Pandan Sejahtera, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjabtim, butuh proses untuk dikembangkan. Pasalnya, banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum dijadikan destinasi wisata.

Tentunya jika air panas tersebut sudah menjadi destinasi wisata, maka bisa menambah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Kabupaten Tanjabtim, Zekky Zulkarnaen mengatakan, bahwa pengembangan destinasi wisata air panas dataran rendah ini sudah berproses sejak tahun 2010 silam. Dimana di tahun 2014 pihak Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral baru melakukan kajian dan survei. 

"Kemudian hasil kajiannya dikeluarkan oleh Kepala Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral melalui Pemerintah Provinsi Jambi," katanya.

Kesimpulan dari hasil kajian tersebut, yakni tertulis dengan mempertimbangkan parameter geologi, geokimia serta geofisika terutama temperatur manifestasi yang bersifat hangat serta temperatur reservoir yang termasuk dalam sistem panas bumi temperatur rendah (100 °C). Kemudian tipe airnya bikarbonat, daerah prospek panas bumi ini hanya memungkinkan untuk pemanfaatan panas bumi secara langsung (direct use).

Pemanfaatan panas bumi secara langsung sangat beragam jenisnya, diantaranya berupa wisata pemandian air panas (spa), atau bisa dimanfaatkan untuk pengeringan komoditas pertanian atau perkebunan yang ada di sekitar lokasi prospek panas bumi Geragai. Pengembangan panas bumi secara langsung berupa pemandian air panas/hangat(spa) di daerah ini lebih tepat mengingat di sekitar daerah prospek sudan dibangun fasilitas seperti jalan yang memadai.

Khususnya untuk pemanfaatan langsung berupa pemandian air hangat/panas diperlukan debit yang besar untuk mengisi kolam-kolam rendam. Untuk itu, diperlukan pengeboran dangkal (umumnya kedalaman 100 hingga 150 meter) yang menembus aquifer air hangat/panas.

Sebelum melakukan pengeboran direkomendasikan untuk dilakukan survei geofisika geolistrik (DC-current) untuk bisa mendapatkan posisi aquifer air panas/hangat yang lebih presisi.

Pemerintah Kabupaten Tanjabtim terus berupaya untuk bagaimana sumber air panas ini bisa bermanfaat, walaupun prosesnya yang cukup memakan waktu. Di tahun 2024 ini, pembuatan Master Plan dan Detail Enginering Design (DED) telah dianggarkan dan akan dilaksanakan.

"Master Plan dan DED itu sangat penting. Karena dasar pengajuan untuk proses pengeboran sumur tersebut diperlukan Master Plan dan DED, dan ditambah dengan surat rekomendasi hasil kajian," tukasnya.(lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: