Anies Sebut Duit Utang Malah Dibelikan Alutsista Bekas, Prabowo: Itu Menyesatkan

Anies Sebut Duit Utang Malah Dibelikan Alutsista Bekas, Prabowo: Itu Menyesatkan

Prabowo, Ganjar dan Anies-Tangkap Layar Youtube KPU RI-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Debat Capres kali ini berlangsung sengit dan seru.

Anies Baswedan juga memanfaatkan momen ini untuk menyindir pemerintahan era Jokowi yang Menteri Pertahanannya adalah Prabowo Subianto, memanfaatnya dana utang untuk membeli Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) bekas.

"Jangan utang digunakan untuk kegiatan non produktif, seperti membeli Alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan, itu bukan sesuatu yang tepat," kata Anies, Minggu (7/1/2024).

Rupanya, pernyataan Anies ini membuat Prabowo cukup terganggu. Ia menyatakan ingin mengundang Anies untuk membahas hal ini di momen berbeda dan ia akan membawakan data. Masih kata Prabowo, Anies rupanya tidak mengerti masalah pertahanan.

“Jadi barang-barang bekas itu menurut saya menyesatkan rakyat, itu Pak tidak pantas seorang profesor mengomong seperti itu, karena dalam pertahanan, hampir 50 persen alat-alat dimanapun adalah bekas, tapi usianya masih muda,” lanjut Prabowo.  

Pertanyaan terkait kebijakan paslon untuk menghindari inversi hutang luar negeri menjadi sorotan menarik dalam debat malam ini.
Tiga calon presiden, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo sama-sama membahas tema politik luar negeri.

Prabowo Subianto, calon presiden nomor 2, menegaskan bahwa Indonesia memiliki rasio hutang luar negeri terendah di dunia sekitar 40% dari domestik bruto.

Dengan manajemen dan pengelolaan yang baik, khususnya dalam hilirisasi, Prabowo meyakinkan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir terhadap inversi hutang luar negeri.

Optimis dengan pertahanan negara, Prabowo percaya Indonesia tidak akan digertak atau diintimidasi.

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor 3, mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam urusan hutang, terutama terkait dengan infrastruktur yang dapat menimbulkan beban finansial besar.

Ia menekankan komitmennya terhadap anti korupsi dan menyuarakan prinsip "no utang, no usang," menyoroti pentingnya mengelola keuangan negara tanpa terjebak dalam utang yang berlebihan.

Anies Baswedan, calon presiden nomor 1, menyuarakan keinginan untuk menciptakan skema yang memperkuat Ekonomi Gotong Royong (EGB) Indonesia agar tidak terjadi inversi oleh bangsa lain. (dpc/ary)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: