>

Pemanfaatan Budidaya Black Soldier Fly (maggot) di Desa Pematang Gajah

Pemanfaatan Budidaya Black Soldier Fly (maggot) di Desa Pematang Gajah

Tim P2MD HIMADETANSI Universitas Jambi (UNJA) foto bersama aparat desa dan warga usai kegiatan sosialisasi pembudidayaan maggot BSF.--

Sebagai Alternatif Pakan Unggas Berbasis Sampah Organik 

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - 10 orang Mahasiswa dan satu dosen pembimbing dari Universitas Jambi melakukan Kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD).

10 mahasiswa ini dari Program Studi Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang terdiri dari Tim P2MD HIMADETANSI Universitas Jambi (UNJA) meliputi Dosen pembimbing Dr. Nela Safelia, S.E., M.Si., CIQnR, Ketua TIM, M. Imam Safei, Devi Kurniawati, Indah Seprianti, Ridho Arjunda, Siti Ltifah, Yna Anjeli Surga, Pani Gunawan Pratama, Muhammad Sayed Padil, Windi Romince Hasugian, dan Gabriel Tamba. 


Tim P2MD HIMADETANSI Universitas Jambi (UNJA--

Pada tanggal 23 agustus 2023 sampai dengan 26 November 2023, melakukan Kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) dengan mensosialisasikan, monitoring dan evaluasi.

Tentang manfaat budidaya black soldier fly (Maggot) sebagai alternatif pakan unggas berbasis sampah organik, bertempat di Desa Pematang Gajah.


Proses pembudidayan maggot BSF--

Kegiatan yang berlangsung selama 4 bulan ini, diharapkan dapat mampu menjadikan masyarakat Desa Pematang Gajah, menjadi terampil dalam pengolahan mengenai pengembangan biakan maggot, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan serta menciptakan ekonomi kreatif dari produk yang di hasilkan.

Kegiatan sosialisasi itu sendiri dilakukan di Gedung Sanggar Seni dan Budaya Desa Pematang Gajah yang diikuti oleh remaja, masyarakat sekitar, staff kantor Desa Pematang Gajah, beberapa Kepala Dusun, dan Ketua RT di Desa Pematang Gajah. Pembahasan yang dipaparkan mengenai cara atau sistem pembudidayaan maggot BSF.


Pembudidayaan dan Pemantauan--

Warga Desa Pematang Gajah pun sangat antusias, dengan adanya program terkait dengan pengelolaan limbah dan proses budidaya maggot. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan pada saat sesi tanya jawab.  Dan dari hasil diskusi yang dilakukan dengan aparat desa dan warga, mereka merasa sangat senang sekali, mendapatkan ilmu tentang pembudidayaan maggot BSF. Sehingga mereka menyadari adanya peluang besar dari permasalahan sampah.

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan, bahwa pembudidayaan maggot BSF selain sebagai pengurai sampah organik juga dapat menambah nilai perekonomian masyarakat. Maggot BSF dapat masyarakat jual sebagai pakan ikan atau pun unggas, dimana pakan merupakan salah satu factor terpenting dalam suatu usaha budidaya hewan ternak. Pemanfaatan bahan pakan hingga kini belum tertanggulangi, dalam arti kompetensi antara pangan dan pakan sumber protein, sehingga menimbulkan dilema bagipembudidaya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: