>

Jembatan Kelok Sago Kerinci Senilai Rp24,8 Miliar Tak Selesai Dikerjakan Tahun Ini, Kadis PUPR Provinsi Jambi

Jembatan Kelok Sago Kerinci Senilai Rp24,8 Miliar Tak Selesai Dikerjakan Tahun Ini, Kadis PUPR Provinsi Jambi

Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi Muhammad Fauzi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Satu proyek pekerjaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dinyatakan tak selesai sesuai target akhir tahun ini.

Pekerjaan itu adalah pembangunan jembatan kelok sago di Kabupaten Kerinci. Jembatan yang bakal jadi alternatif jalan lain di Kerinci bagian hilir tersebut tak selesai karena sulitnya pengerjaan yang dilakukan.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi M.Fauzi mengatakan di Dinas PUPR ada satu kegiatan yang mungkin tak selesai yakni pembangunan jembatan kelok sago.

Kegiatan ini terkendala karena metode yang sulit karena proses persiapan rumit dan membuat pekerjaan lambat. Namun pekerjaan tetap dipantau oleh Komisi Jembatan sehingga sesuai aturan dan kelayakan.

"Lambat karena persiapan yang membangun perkuatan,  kemudian medan yang sangat curam, sehingga metode yang dipakai mengirim alat menggunakan Flying Fox (Kabel), persiapan membuat vilon-vilon ini yang memakan waktu," terang Fauzi kepada Jambi Ekspres

Fauzi menyebut kemungkinan kelanjutan pekerjaan ini tetap akan diupayakan untuk rampung. "Yakni dengan menggunakan Pergub perpanjangan waktu, tetapi konsekuensi nya tetap kita denda (Kontraktornya)," katanya.

Pekerjaan ini sebenarnya telah diawali pada tahun 2022 dengan pengadaan alat, lalu tahun ini pekerjaan fisik pemasangan jembatan dengan panjang lebih 150 meter ini.

"Tahapan perpanjangan kontrak Kendala akan kita sampaikan ke APIP, untuk melakukan reviu setelah itu baru mungkin kita menggunakan pergub untuk perpanjangan  kontrak melebihi tahun anggaran," jelasnya.

Adapun total anggaran jembatan ini sebanyak Rp24,8 Miliar. Sementara untuk realisasi pekerjaan fisik dari laporan yang diterima Fauzi sekitar 48 persen. Dengan jenis pekerjaan membangun kerangka jembatan yang jaraknya jauh. 

"Karena antara jalan abutmen 1 dan abutmen 2, kita harus keliling berapa kilometer, itu menghambat dan salah satu kendala teknis juga seperti sudah mulai musim hujan," ucapnya.

Ditanya target yang ada saja belum separuhnya terealisasi, apakah kemungkinan terkejar dengan tambahan kontrak ? Fauzi optimis akan selesai dengan addendum waktu.

"Pemasangan rangka lengkung yang membuat lambat, sedangkan pemasangan lantai akan cepat dikerjakan. Rencananya setelah habis kontrak perpanjangan 50 hari kalau sudah perpanjangan, artinya kurang lebih 2 bulan," akunya. (aan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: