Longsor pada Jalur Kereta di Banyumas,Tim Gabungan Berjibaku Bersihkan
Tim gabungan terus berjibaku upayakan pembersihan material longsor dan patroli di wilayah terdampak longsor di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Senin (4/12) malam. (BPBD Kabupaten Banyumas)--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tim Gabungan terus berjibaku lakukan pembersihan material longsor yang menutupi lintasan rel kereta api antara Stasiun Karanggandul – Karangsari KM 340 + 100 di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang terjadi pada Senin (4/12) pukul 02.00 WIB.
Longsor dengan volume panjang 50 meter, lebar 50 meter dan tinggi 20 meter, terjadi pasca hujan intensitas tinggi lebih dari 3 jam ini, akibatkan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi V Purwokerto mengalihkan 16 perjalanan kereta api yang melintasi wilayah tersebut untuk melalui jalur utara dan selatan.
Merujuk laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, hingga Senin (4/12) pukul 23.55 WIB, tim gabungan masih upayakan pembersihan pada rel agar perjalanan kereta api dapat normal kembali.
Beberapa alat berat seperti eskavator sebanyak 5 unit dan kereta lori satu unit juga diterjunkan ke lokasi terdampak sejak senin pagi. Tim gabungan juga memperbaiki satu menara sutet yang dilaporkan alami longsor pada bagian pondasi.
Hasil kaji cepat menyatakan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Tim Gabungan masih lakukan patroli dan pemantauan mengantisipasi dampak dari potensi susulan longsor.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Banyumas dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Tengah antara siang atau sore hingga malam hari pada hari Rabu (6/12) dan Kamis (7/12).
Mengingat sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah setempat agar waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan khususnya pada perlintasan rel kereta api yang berada di wilayah rawan longsor atau berada di sekitar tebing dan bukit.
Antara lain memonitoring secara berkala sepanjang lereng perbukitan, melakukan penguatan tebing dengan betonisasi dan mitigasi berbasis vegetasi menanam pohon berakar kuat yang bisa menahan longsoran. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: