Santri Ponpes di Kota Jambi jadi Korban Bully oleh Seniornya, Alami Luka Cukup Serius hingga Dirawat di RS

Santri Ponpes di Kota Jambi jadi Korban Bully oleh Seniornya, Alami Luka Cukup Serius  hingga Dirawat di RS

Orang tua korban usai buat laporan polisi di Polda Jambi--

Pada September lalu, korban sempat ditanya soal kenyamanan ketika belajar di pondok pesantren tersebut. Namun, korban terdiam hingga menangis kepada orang tuanya. Setelah itu orang tua korban juga bertemu kepada guru sebanyak 4 guru dan 2 pamong. 

"Mereka bilang ditindaklanjuti, tapi kenapa urat saraf anak saya kejepit itu pada September dan sangat saya sayangkan. Bahkan bukti saya bawa anak untuk urut saya sampaikan dan kirim tapi tidak direspon," terangnya.

Menurutnya, pihak pondok pesantren tidak mengetahui langsung didepan mata saat kejadian perundungan tersebut. Namun, setelah kasus ini mencuat baru pihak pondok pesantren menghubungi orang tua korban. 

"Allhamdulilah udah ada itikad baik dengan menjenguk korban di rumah sakit. Kita sempat ngobrol mediasi ada itikad baik. Tapi saya jawab saya sedang fokus penyembuhan anak," ungkapnya.

Tak terima dengan kejadian tersebut orang tua APD (12) datang ke polda Jambi untuk melaporkan kedua pelaku yang telah tega melakukan perundungan terhadap anaknya, hingga di mengalami luka fisik dan mental. 

"Kami menindak lanjuti pendamping kami dari PPA Dinsos dan KPAI untuk melaporkan kejadian ini, untuk sementara ini laporan terkait anak saya yang di rawat di RS," jelas Rikarno.

Laporan tersebut, teruang dalam laporan polisi nomor STPL /343/XI /2023/ SPKT/ Polda Jambi tanggal 30 November 2023. 

Sementara itu, Hasan selaku Pengawas Yayasan Tri Sukses Jambi saat dikonfirmasi via telepon mengatakan, pihaknya telah mempertemukan mendamaikan pihak keluarga korban dan pelaku.

"Sudah damai-damai gak ada permasalahan, sampai sekarang sudah kami amankan, tidak ada efek sampingnya lagi ke masyarakat yang lain karena itu sudah damai, antara pelaku dan korban sudah damai,"katanya.

Ketikan ditanya terkait orang tua APD (12) yang membuat laporan ke Polda Jambi, Hasan mengatakan dirinya tidak mengetahui hal tersebut. Menurutnya semuanya sudah damai dan antara pelaku dan korban sudah dipertemukan serta tidak ada tuntut menuntut dan semua itu sudah selesai.

"Gak ada konfirmasi ke kami kalau dia membuat laporan, insyaallah sudah damai, kita belum mengetahui dan kita sudah upaya untuk tidak ada permasalahan keluar," ucapnya. (raf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: